Asing Jual Bersih, IHSG Dibuka Terkoreksi 0,11%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (24/6), dibuka terkoreksi 0,11% ke level 6.307,9. Laju negatif IHSG ini terus berlanjut seiring waktu berjalan, tercatat pada pukul 09.15 WIB, IHSG masih berada di zona merah dengan turun 0,19% menjadi 6.303,6.
Laju negatif IHSG ini tercatat diiringi juga dengan aksi investor asing yang melakukan aksi jual bersih saham senilai Rp 12,3 miliar pada pasar modal dalam negeri. Bahkan, pada pasar saham, investor asing telah jual bersih seniali Rp 22,8 miliar. Tercatat volume transkasi sejauh ini sebanyak 2,2 miliar saham dengan nilai Rp 676,5 miliar.
Terkoreksinya IHSG sejauh ini, tidak sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang bergerak bervariatif. Nikkei 225 Index bergerak di zona hijau dengan menguat 0,03%, begitu pun dengan Hang Seng Index sebesar 0,07%. Sedangkan pada waktu yang bersamaan, indeks Shanghai Composite Index melemah 0,01% dan Strait Times Index juga terkoreksi 0,52%.
Pada perdagangan hari ini, saham PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) menjadi top geiners dengan menguat 24,49% menjadi Rp 615 per saham. Sementara, pada posisi top losers diduduki saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) dengan terkoreksi 2,61% hingga Rp 149 per saham.
Terkoreksinya pasar saham sejalan dengan indeks sektoral yang mayoritas berada di zona merah hingga 09.16 WIB. Sektor aneka industri memimpin koreksi sebesar 0,46%, diikuti oleh sektor manufaktur dan konsumer masing-masing sebesar 0,42% dan 0,41%. Namun, indeks sektor agri menguat hingga 2,27% pada perdagangan sejauh ini.
(Baca: Hasil Sidang MK hingga Dana Asing Membayangi Arah IHSG Pekan Ini)
Meski dibuka terkoreksi, Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan, perdagangan pasar modal hari ini berpotensi untuk melaju di zona hijau dengan perkiraan level bergerak di antara 6.257 hingga 6.488. William menilai, pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam fase konsolidasi wajar. "Sedangkan peluang kenaikan IHSG hingga saat ini, masih cukup besar," ujarnya.
Keyakinan menguatnya IHSG pada hari ini, mengingat arus masuk sejak awal tahun ini masih mengalir ke dalam pasar modal dalam negeri cukup siginifikan. Hal tersebut terlihat dari catatan aksi beli bersih investor asing sejak awal tahun hingga pekan lalu sebesar Rp 56,01 triliun.
Selain itu, menurut dia, stabilnya fundamental perekonomian dalam negeri, turut menimbulkan daya tarik bagi investor, baik dalam negeri mau pun luar negeri untuk dapat terus berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia.
