Ekonomi Melambat, Analis Nilai Defisit Dagang Harus Segera Diperbaiki

Agatha Olivia Victoria
12 Juni 2019, 17:48
dampak perang dagang AS-Tiongkok, defisit neraca dagang 2019, Darmin Nasution
Dilok Klaisataporn/123RF.com
Analis Bank Permata Josua Pardede pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid dan tidak terlalu terpengaruh kondisi eksternal akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih solid dan tidak terlalu terpengaruh kondisi eksternal akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Penyebabnya, penggerak ekonomi saat ini masih ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi.

Namun, menurut analis Bank Permata Josua Pardede, defisit neraca dagang (current account defisit/CAD) harus tetap menjadi perhatian pemerintah. CAD biasanya menjadi bahan pertimbangan investor ketika ingin menanamkan dananya ke suatu negara. “Kalau CAD besar, berarti kebutuhan dolar AS-nya tinggi,” kata Josua ketika dihubungi hari ini, Rabu (12/6). 

Defisit neraca dagang Indonesia pada kuartal pertama 2019 sebesar US$ 7 miliar atau setara 2,6% dari produk domestik bruto (PDB). Meski lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 9,2 miliar atau 3,6% dari PDB, namun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, defisit tersebut melebar. CAD kuartal I-2018 sebesar 2,01% dari PDB setara US$ 5,19 miliar.

Pemerintah diharapkan dapat mencari solusi menekan defisit dibawah 2,5%. Selain itu, menurut Josua, pemerintah juga harus menekan impor agar capital inflow bisa terjadi.

(Baca: Katadata Market Index: IHSG pada Juni Bearish Imbas Perang Dagang)

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang memanas juga harus dimanfaatkan dengan mencari celah kerja sama menguntungkan dengan kedua negara tersebut. Selain itu, pemerintah juga bisa membuka bilateral perdagangan dengan negara lain sebagai alternatif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya mengatakan perang dagang antara AS-Tiongkok membuat seluruh pihak menderita, termasuk Indonesia. Akibat perang dagang, pertumbuhan ekonomi global menyusut.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...