Rupiah Dibuka Stagnan, Seiring Pelemahan Data Properti AS

Sorta Tobing
23 April 2019, 11:10
pergerakan rupiah, dolar AS, data properti AS, sanksi minyak Iran
Arief Kamaludin|KATADATA
Dari data pasar spot Bloomberg, rupiah melemah menuju Rp 14.084 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB, Selasa (23/4).

Nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank pada Selasa pagi (23/4) dibuka stagnan atau sama dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya di level Rp 14.078 per dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan hari ini, rupiah diprediksi akan melemah.

“Pelemahannya seiring dengan nilai yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura,” kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih seperti dikutip dari Antara. Ketiga mata uang kuat Asia itu melemah terhadap dolar AS.

Hingga pukul 09.30 WIB, rupiah masih tetap di posisi yang sama. Lana memprediksi rupiah akan melanjutkan pelemahan menuju kisaran Rp 14.080 hingga Rp 14.100 per dolar AS.

(Baca: Rupiah Bergerak Positif Usai Hitung Cepat Hasil Pilpres 2019)

Dari kondisi eksternal, data sektor perumahan AS mulai melambat, terlihat dari izin mendirikan bangunan turun 1,7% pada Maret 2019 dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini di bawah ekspektasi pasar dan merupakan yang terendah sejak Oktober 2018.

Data lain yang juga mendukung perlambatan sektor properti adalah penjualan rumah bekas (previously owned house) untuk Maret 2019 turun 4,9 persen daripada bulan Februari. "Sektor perumahan biasanya menjadi salah satu indikator awal melambatnya ekonomi. Namun, belum mengonfirmasi perlambatan berlanjut," ujar Lana.

Perlambatan ekonomi AS akan membuat bank sentral AS akan cenderung melakukan kebijakan moneter yang lebih longgar atau dovish dengan tidak menaikkan suku bunga acuan, atau bahkan menurunkan suku bunga acuannya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...