Pertumbuhan Penerimaan Pajak Turun, Ada Potensi Tak Capai Target 2019

Rizky Alika
26 Maret 2019, 04:00
Gedung Dirjen Pajak
Arief Kamaludin | Katadata
Gedung Ditjen Pajak, Jakarta. Perlambatan penerimaan pajak hingga Februari 2019 terjadi lantaran sektor komoditas dan manufaktur melemah.

Penerimaan pajak hingga Februari 2019 baru mencapai Rp 160,85 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan Februari tahun lalu. Angka itu baru mencapai 10,2% dari target peneriman pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Pengamat Pajak DDTC Darussalam pun memperkirakan potensi kekurangan penerimaan (shortfall) pajak kembali terjadi pada tahun ini. "Pertumbuhannya tidak akan sesuai dengan target yang mencapai 19,8%,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (25/3).

Ia memprediksi pertumbuhan penerimaan pajak hanya berada di kisaran 9%-12%. Menurut dia, perlambatan penerimaan pajak hingga Februari terjadi lantaran sektor komoditas dan manufaktur melemah. Pelemahan tersebut terjadi seiring dengan tren harga komoditas yang menurun.

Penurunan penerimaan kedua sektor ini tercermin dari Pajak Penghasilan (PPh) migas, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam, dan PPh non-migas dari sektor pertambangan. Penerimaan dari manufaktur sangat memengaruhi penerimaan nasional. Sektor tersebut menyumbang 30% dari total penerimaan pajak.

Selain itu, kontribusi dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri dan impor juga tumbuh negatif. Penurunan PPN impor tersebut terjadi seiring dengan perlambatan aktivitas impor pada Februari lalu. "Ini berbeda dengan tahun lalu yang nilai impornya besar," ujarnya.

(Baca: Impor Turun Tajam, Neraca Dagang Februari Surplus US$ 330 Juta)

(Baca: Ekspor Februari Anjlok 10,03% Terseret Pelemahan Harga Komoditas)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...