Investasi Tiongkok ke Indonesia Diprediksi Semakin Besar

Sorta Tobing
12 Oktober 2020, 17:21
tiongkok, indonesia, investasi tiongkok, vaksin covid-19
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Kerja sama dan invetasi Tiongkok ke Indonesia diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat, termasuk di bidang infrastruktur, kesehatan, ekonomi digital, dan sumber daya alam.

Kerja sama dan invetasi Tiongkok ke Indonesia diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat. Hubungan jangka panjang yang dulu bergantung pada komoditas batu bara, kini berkembang ke banyak bidang. Termasuk di dalamnya infrastruktur, kesehatan, ekonomi digital, dan sumber daya alam.

Laporan Morgan Stanley pada Selasa lalu (6/10) menyebutkan tanda-tanda itu semakin menguat dengan naiknya angka penanaman modal asing (FDI) Tiongkok ke Indonesia. Dalam lima tahun terakhir laju pertumbuhan majemuk tahunannya (CAGR) mencapai 43%, tertinggi dibandingkan negara lain.

Kedua negara telah sepakat melakukan kerja sama berbagai bidang. Ada lima sektor utama saat ini. Pertama, di bidang kesehatan dengan kerja sama uji coba vaksin virus corona. Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok sedang melakukan pengujian klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat.

Tiongkok pun telah setuju memasok 300 juta dosis vaksin untuk Indonesia. Berdasarkan perjanjian ini, Sinovac akan memberikan dosis 50 juta pada November 2020 hingga Maret 2021, dengan asumsi uji coba berhasil. Lalu, 250 juta dosis lainnya akan diproduksi Bio Farma pada 2021.

Pada bidang ekonomi digital, bank investasi asal Amerika Serikat itu mencatat investor Tiongkok telah banyak membantu unicorn Indonesia. “Dukungannya baik pendanaan, maupun teknologi,” tulis laporan tersebut. Misalnya, Tencent berinvestasi ke Gojek dan JD.com menyuntikkan dana ke Traveloka.

Di bidang infrastruktur, banyak kerja sama kedua negara telah terjadi, termasuk pembangunan jalan tol, jalur kereta api, jembatan, dan pembangkit listrik. Proyek utamanya saat ini adalah kereta cepat Jakarta Bandung, jalan tol Samarinda-Balikpapan, dan jembatan Suramadu.

Pada sektor pertambangan, Indonesia dan Tiongkok sedang mengerjakan penambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Tsingshan bersama Delong melalui PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menggelontorkan dana US$ 6 miliar (sekitar Rp 88 triliun) untuk membangun smelter komoditas tambang itu.

Halaman:
Reporter: Febrina Ratna Iskana
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...