Nilai Ekspor Indonesia April 2021 Cetak Rekor Tertinggi dalam 10 Tahun

Agatha Olivia Victoria
20 Mei 2021, 14:50
ekspor, neraca perdagangan, bps
ANTARA FOTO/Teguh prihatna/Lmo/rwa.
Ilustrasi. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 18,48 miliar pada April 2021.

Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 18,48 miliar pada April 2021. Angka tersebut mencetak rekor tertinggi sejak Agustus 2011 yang sebesar US$ 18,64 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, tingginya nilai ekspor pada bulan lalu tak terlepas dari lonjakan harga komoditas di pasar global. "Permintaan dari beberapa negara mitra dagang juga sudah semakin meningkat," katanya dalam Konferensi Pers Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia April 2021, Kamis (20/5).

Advertisement

Harga minyak mentah Indonesia naik hingga 200% pada bulan lalu jika dibandingkan April 2020. Namun, angka tersebut sedikit menurun 2,43% dibanding Maret 2021.

Sedangkan harga beberapa komoditas nonmigas juga naik cukup tinggi, antara lain minyak kelapa sawit, tembaga, timah, alumunium, dan emas. Harga minyak kelapa sawit naik 4,24% secara bulanan dan 76,5% secara tahunan. Lalu, tembaga 3,74% secara bulanan dan 84,4% secara tahunan, serta emas 2,43% secara bulanan dan 4,6% secara tahunan.

Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor April 2021 tercatat naik 0,69% dibanding Maret 2021 sebesar US$ 18,35 miliar. Angka itu juga melonjak 51,94% dari April 2020 yang senilai US$ 12,16 miliar.

BPS melaporkan, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 2,19 miliar pada April 2021. Nilai ekspornya  dibandingkan impornya yang sebesar US$ 16,29 miliar.

Kenaikan ekspor secara bulanan didukung ekspor migas dan nonmigas yang meningkat masing-masing 5,34% dan 0,44%. Secara tahunan, ekspor migas pun melonjak 69,6% dan nonmigas 51,08%.

Berdasarkan sektornya, ekspor pertanian tercatat US$ 340 miliar, turun 14,55% secara bulanan. Komoditas yang nilainya turun cukup besar secara bulanan adalah sarang burung, hasil hutan bukan kayu lainnya, tanaman obat aromatik dan rempah, kopi, dan buah-buahan.

Namun, secara tahunan ekspor komoditas itu tetap naik 18,98%. Penyebabnya, terdapat kenaikan ekspor tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, lada hitam, serta cengkeh. 

Selanjutnya, ekspor di sektor industri pengolahan senilai US$ 14,92 miliar, naik 0,56% dibanding Maret 2021 dan melesat 52,65% dibanding April 2020. "Ini menunjukan sektor manufaktur mulai bergeliat," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement