• Mundurnya Munas Kadin sesuai permintaan Presiden Joko Widodo dan sejalan dengan keinginan salah satu kandidat calon ketua umum.
  • Dua calon ketua umum Kadin telah menggalang dukungan ke berbagai daerah.
  • Arsjad Rasjid dinilai memiliki peluang lebih besar ketimbang Anindya Bakrie. 

[Artikel pertama dari tiga tulisan tentang Liputan Khusus Munas Kadin]


Musyawarah nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) batal terlaksana pada 2 hingga 4 Juni ini. Organisasi para pengusaha itu memundurkannya menjadi 30 Juni 2021.

Lokasi Munas ikut berubah, dari Bali ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Agenda utamanya, yaitu pemilihan ketua umum, pun tertunda. 

Ketua Umum Kadin saat ini, Rosan Perkasa Roeslani, tak lagi dapat menjabatnya. Presiden Joko Widodo menunjuk dia menjadi duta besar RI di Amerika Serikat pada Maret 2021.

Penundaan Munas menjadi tanda tanya. Keputusan ini muncul tak lama setelah pendaftaran calon ketua umum dibuka pada awal pekan lalu. Dua kandidat yang bakal bersaing adalah Anindya Novyan Bakrie dan Arsyad Rasjid.

Anindya merupakan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. Lalu, Arsyad saat ini menjabat Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.

Soal jam terbang di Kadin, Anindya lebih berpengalaman. Ia sudah lebih 15 tahun berada di organisasi itu. Jabatannya sekarang adalah Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah. Sedangkan Arsyad baru dua tahun aktif di Kadin. 

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Benny Soetrisno mengatakan, sebelum rapat pimpinan pada 25 Mei 2021, panitia sempat menerima permohonan penundaan jadwal Munas dari salah satu kandidat.

Calon ketua umum tersebut merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan kampanye. Benny, selaku Ketua Steering Committee (SC) Munas, enggan menyebut nama kandidat itu.

Permintaan penundaan ditolak karena persiapan Munas hampir tuntas. Ada sekitar 250 kamar hotel telah panitia pesan untuk para peserta di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

Namun, keputusan itu berubah dua hari kemudian. Dalam surat Kadin Nomor 405/DP5/V/2021 tercantum mundurnya jadwal Munas. “Ada permintaan secara verbal yang diterima oleh Ketua Umum Rosan dari pimpinan pemerintah,” kata Benny pada Jumat lalu.  

Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto memprotes jadwal dan lokasi baru pelaksanaan Munas tersebut. Kedua hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal. “Kami mempertanyakan isu pemindahan tersebut,” ujarnya.

Seluruh panitia dan pengurus Kadin provinsi, menurut dia, telah mempersiapkan diri untuk acara tersebut. Dari mulai memesan tiket pesawat dan hotel. Panitia juga telah mengeluarkan 40% dari total biaya pelaksanaan Munas. 

Ada 21 Kadin provinsi yang menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana tersebut. Jawa Timur sebelumnya masuk dalam kandidat tuan rumah Munas ke-VIII Kadin. “Kami telah menerima dan setuju pelaksaannya di Bali untuk mendongkrak sektor pariwisata nasional,” ujar Adik.

Rencana memindahkan lokasi dan waktu Munas disebut-sebut atas permintaan Jokowi. “Kalau di Bali jelas menimbulkan efek pariwisata. Tapi kalau di Kendari efeknya apa,” katanya. “Kami mendorong Kadin memberikan penjelasanan ke Presiden agar tetap dilaksanakan di Bali.”

RUPS TAHUNAN PT BAKRIE & BROTHERS
Calon ketua umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)

Program Kerja Anin

Pada saat mendaftarkan diri, Anindya datang bersama 15 Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan para ketua umum Kadin daerah untuk menyerahkan berkas dan syarat administrasi. Dalam situs resminya, organisasi ini memiliki 36 wakil ketua umum untuk berbagai macam bidang. 

Anin, sapaan pria berusia 46 tahun itu, telah berkeliling ke seluruh provinsi untuk berdialog dengan jajaran pengurus Kadin daerah dan menyerap aspirasi. Dari sini, ia lalu memformulasikan program kerjanya bernama Pro K-A-D-I-N.

“Program kerja ini dibuat sangat sederhana, membuat manfaat lebih banyak kepada anggota dan menjadi mitra strategis pemerintah yang lebih baik,” ujar Anin.

Pro, artinya Kadin yang profesional, saling bahu-membahu untuk maju dan naik kelas bersama. Lalu, K adalah kelembagaan dan sumber daya manusia Kadin yang kuat.

Kemudian A untuk agrikulutr dan ketahanan pangan. D adalah daerah berdaya dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) modern sebagai unggulan. 

I untuk industrialisasi berorientasi pada konektivitas dan ekspor. Terakhir, N adalah normalisasi kehidupan pasca-pandemi dan kemandirian nasional bidang kesehatan. 

Terlihat dari akun Instagram resminya, @anindyabakrie, ia memang sudah melakukan kampanye di beberapa daerah. Pengurus dan anggota Kadin Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara menyatakan dukungannya kepada Anin.

Adik, selaku Ketum Kadin Jatim, terlihat membuat video testimoni untuknya. “Salah satu yang harus diperbaiki di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan sumber daya manusia. Mas Anin punya konsep itu dan konkrit,” katanya. 

Ia juga menyebut Kadin sebagai organisasi nirlaba bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hal ini harus dimiliki ketua umum Kadin yang baru. “Mas Anin pengalaman sekali di Kadin,” ujar Adik.

Tak hanya ke daerah, Anin juga melakukan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media nasional. Dalam acara ini ia menyebut alasannya mencalonkan diri. “Kadin penting karena menjadi jembatan antara dunia usaha dan pemerintah,” ucapnya.

Halaman:
Reporter: Pingit Aria, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement