Ekonomi Digital
di Tengah Krisis Covid-19

Temuan Survei

Pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia sejak awal tahun 2020, telah menginfeksi jutaan orang. Kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan, harus dihentikan untuk mencegah penularan yang lebih berat. Akibatnya, roda perekonomian pun berhenti berputar.

Di Indonesia, pandemi ini terjadi sekitar bulan Maret tahun 2020, yaitu sejak konfirmasi kasus positif COVID-19 dilakukan secara resmi. Kemudian, berbagai kebijakan diambil Pemerintah dalam menekan laju infeksi tersebut, salah satunya dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pandemi Covid-19 ini memberi dampak bagi sebagian besar sektor perekonomian, tidak terkecuali bagi perusahaan ekonomi digital.

Dampak Pandemi terhadap Startup Digital

Startup digital terpukul akibat pandemi yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020. Dampak yang diberikan cukup signifikan mengubah kondisi perusahaan, terutama jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi.

83.4% Perusahaan Startup Digital Terdampak Pandemi

Mayoritas perusahaan startup digital mengalami dampak dari pandemi ini. Sebagian besar mengalami dampak negatif, walaupun ada sekitar 16% dari perusahaan yang justru mendapat dampak positif.

41,8% Startup Digital mengalami Penurunan Kondisi Perusahaan

Kondisi perusahaan startup digital banyak berubah terjadi akibat pandemi Covid-19 ini. Sebagian perusahaan yang semula dalam kondisi baik/sangat baik mengalami pemburukan kondisi akibat pandemi Covid-19. Perusahaan yang kondisinya sudah buruk, makin sulit bangkit. Hanya sebagian kecil perusahaan yang justru mengalami peningkatan kondisi saat pandemi, yaitu dari biasa saja saat akhir 2019, menjadi kondisi baik saat pandemi.

Daya Tahan Startup Digital

Setiap sektor startup digital menghadapi dampak pandemi ini secara berbeda-beda. Dampak ini berpengaruh terhadap jumlah dan nilai transaksi dari startup digital tersebut.

Kondisi Beberapa Sektor Masih Relatif Baik

Berdasarkan sektor usaha, perusahaan startup digital ini mengalami dampak yang berbeda-beda. Perusahaan yang mengalami pemburukan kondisi saat survei dilakukan berasal dari sektor ekosistem pendukung digitalisasi, maritim dan pariwisata. Sedangkan, startup di sektor sistem pembayaran, logistik, pertanian & kesehatan masih berada dalam kondisi baik.

   

Startup dengan Valuasi Lebih Besar Lebih Tangguh

Berdasarkan tahapan perkembangan perusahaan, perusahaan startup yang masih tahap awal pengembangan cukup terpukul oleh pandemi Covid. Sedangkan, perusahaan pada tahap Centaur & Unicorn masih cukup tangguh.

Startup dengan Nilai Transaksi tinggi, Meningkat

Jumlah startup dengan rata-rata nilai transaksi di bawah Rp 1 miliar per bulan mengalami kenaikan di tengah pandemi dari 58,9% menjadi 72,1%. Sedangkan, startup dengan jumlah nilai transaksi di atas 1 milyar lebih banyak yang mengalami penurunan omzet menjadi di bawah 1 milyar per bulan.

Startup dengan jumlah produk layanan kurang dari 10 jenis juga mengalami kenaikan, dibandingkan startup dengan layanan lebih banyak justru berkurang

Hampir Separuh Startup Mampu Bertahan lebih dari 1 Tahun ke Depan

Sebanyak 48,9% merasa optimistis bisa bertahan hingga lebih dari 1 tahun ke depan setelah pandemi dimulai di Indonesia, Maret 2020. 20,9% startup mengaku mampu bertahan hingga kuartal I 2021.

Sedangkan, 10,1% startup tak mampu bertahan hingga akhir Juni 2020. Sebanyak, 20,1% perusahaan startup lainnya, mampu bertahan hingga September 2020.

Antisipasi Dampak Pandemi

Berbagai cara dilakukan startup digital dalam menghadapi dampak pandemi. Mulai dari revisi budget, hingga pemangkasan biaya operasional perusahaan.

Startup Digital Mengantisipasi Perubahan yang Terjadi

65,5% startup sudah melakukan antisipasi dengan melakukan revisi budget perusahaan. Revisi tersebut terbanyak dilakukan akibat situasi ekonomi, dan target pendapatan yang tak sesuai dengan perencanaan.

Startup Memilih Memangkas Biaya Operasional

Mengurangi biaya operasional adalah cara yang paling banyak dilakukan startup ketika pandemi dibandingkan dengan biaya promosi dan produksi.

Sebanyak 35,2% startup melakukan pengurangan gaji karyawan, 34,5% startup mengurangi jumlah karyawan dan yang mengurangi aset sebanyak 23,8%. Namun, terdapat 10,8% startup yang justru menambah karyawan dan 5,8% menambah pengeluaran gaji karyawan.

Tentang Penelitian

Katadata Insight Center melakukan survei terhadap 139 eksekutif dari startup digital untuk mengukur dampak pandemi Covid-19 ini terhadap perusahaan.

139

Eksekutif Perusahaan Digital

10

Sektor Usaha

Metode Sampling

Purposive Sampling

Periode Survei

8 Mei - 5 Juni 2020

Metode Survei

Online & Phone Survei

Laporan dapat diunduh pada tautan ini
Unduh Laporan