Menkes Tegaskan Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakinkan masyarakat bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di Jawa Timur tidak akan membahayakan manusia. Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah berdiskusi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan kesehatan hewan dunia (OIE) untuk memastikan bahwa penyakit mulut dan kuku ini hanya menulari hewan.
“Jadi hampir tidak ada yang loncat ke dunia st virus SARS-CoV-2 yg loncat dari kelelawar ke manusia. Khusus untuk virus mulut dan kuku ini memang adanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang loncat ke manusia,” jelas Budi dalam konferensi pers yang disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5) siang.
Budi menjelaskan bahwa manusia bisa terkena penyakit kaki, mulut, dan tangan (hand foot mouth disease). Namun penyebab penyakit ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut yang ada di hewan. Untuk itu, Budi mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia.
“Penyakit ini menyerang anak-anak dan gejalanya sangat ringan, sebenarnya,” ujar Budi Gunadi.
Dalam catatan Katadata, wabah PMK ini ditemukan pada empat kabupaten di Jawa Timur, yakni di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Penyakit ini menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi dengan tingkat penularan senilai 90 hingga 100%.
Hingga kini, virus PMK sudah menyerang sekitar 1.247 ekor sapi di Jawa Timur. Untuk mencegah penyebaran virus ini pada hewan ternak lainnya, pemerintah Provinsi Jawa Timur menutup sementara pasar hewan di empat kabupaten tersebut.