Tarif Energi Naik, Pengelola Mal Berencana Kerek Harga Sewa

Andi M. Arief
3 Agustus 2022, 20:10
Tarif Energi Naik, Pengelola Mal Berencana Naikkan Harga Sewa
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi aktivitas pengunjung di mal

Naiknya tarif energi juga mempengaruhi biaya operasional pusat perbelanjaan atau mal di dalam negeri. Pengelola mal mulai berniat untuk menaikkan harga sewa kepada penyewa ruang atau tenant.

Sebagai informasi, naiknya tarif energi tersebut disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang mendisrupsi tata niaga energi global. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu eksportir energi terbesar di dunia, yang menyebabkan tarif energi global dan di Indonesia naik.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan, mayoritas pelaku usaha telah berkomitmen kepada pemerintah untuk tidak menaikkan harga barang maupun jasa saat perang Rusia-Ukraina dimulai 24 Februari 2022. Hal tersebut merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menahan laju inflasi di dalam negeri.

"(Akan tetapi,) perang Rusia-Ukraina-nya tidak selesai-selesai. Jadi, kami tidak tahu apakah kami bisa bertahan dengan tidak menaikkan harga sewa. Sekarang sudah ada kecenderungan untuk menaikkan harga sewa," kata Ketua APPBI Alphonzus Widjaja di Mal Kota Kasablanka, Rabu (3/8).

Namun demikian, Alphonzus mengatakan belum akan menaikkan tarif pelayanan atau service charge kepada penyewa ruang di mal. Strategi yang akan diambil mayoritas pengelola mal adalah mengurangi atau meniadakan insentif yang selama pandemi diberikan kepada penyewa ruang. Pengurangan atau peniadaan insentif tersebut akan dilakukan pada mal dengan tingkat kunjungan yang mendekati atau melebihi capaian 2019.

"Sekarang tingkat kunjungan ke mal meningkat dan perekonomian cenderung lebih baik dibandingkan 2 tahun lalu. Untuk kenaikan service charge baru bisa dilakukan tahun depan, itu pun harus memperhatikan kondisi-kondisi yang ada," kata Alphonzus.

Di sisi lain, Alphonzus meramalkan tingkat kunjungan mal pada akhir 2022 secara realistis dapat naik ke level 70% - 80%, sementara itu tingkat kunjungan dapat mencapai 90% dalam kondisi optimistis. Pada 2021, rata-rata tingkat kunjungan mal naik ke level 60% setelah pandemi Covid-19 memukul tingkat kunjungan pada 2020 menjadi 15%.

Pada semester I-2022, okupansi mal telah mencapai 80%. Angka tersebut lebih baik dari realisasi okupansi pusat perbelanjaan paruh kedua 2021 sebesar 70%. Menurutnya, pertumbuhan okupansi mal pada paruh pertama 2022 tertahan oleh melonjaknya kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron. Namun demikian, Alphonzus enggan merevisi target okupansi mal lantaran lonjakan kasus positif Covid-19 tidak terjadi pasca cuti panjang Idul Fitri 2022.

"Memang (okupansi mal) belum bisa sampai ke 100% karena pada Februari 2022 terganggu Omicron. Kami optimistis (target okupansi 90% tercapai), meskipun sekarang (angka kasus positif Covid-19) lagi bergerak naik, tapi akan tetap terkendali," kata Alphonzus.

Maka dari itu, Alphonzus mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga angka okupansi mal pada 2022. Okupansi mal pada 2021 rendah karena melonjaknya kasus positif Covid-19 akibat varian Delta.  Saat itu, menurut dia, kebijakan pemerintah keliru dalam mengutamakan vaksinasi pada kelompok lanjut usia.

Dengan demikian, kata Alphonzus, lonjakan kasus saat varian Delta menyerang didominasi oleh kelompok usia produktif. Selain itu, tingkat vaksinasi di dalam negeri masih terbilang rendah atau kurang dari 10%.

Alphonzus menilai kewajiban vaksinasi untuk pelaku perjalanan dalam negeri justru meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan. Pasalnya, banyak mal yang menjadi sentra vaksinasi. Berdasarkan pengalaman saat program vaksinasi ke saat dan dua, pendapatan mal yang menjadi sentra vaksinasi bertambah signifikan.

Dia mengatakan, mengatakan pengelola mal juga mendukung jika diterapkan aturan wajib vaksin booster untuk mengunjungi pusat perbelanjaan. "Kami lebih baik dorong (vaksinasi) booster supaya tidak terjadi lonjakan (kasus Covid-19), sehingga tidak terjadi pembatasan (kegiatan masyarakat)," kata Alphonzus kepada Katadata, Kamis (14/7).

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...