ESDM: Pembentukan Holding Harus Jamin PLN Lebih Efisien

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Agustus 2022, 20:19
ESDM: Pembentukan Holding Harus Jamin PLN Lebih Efisien
PLN
PLN mengklaim beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 8 sejak akhir 2019 lalu akan memberikan potensi penghematan biaya operasi perusahaan hingga Rp 1 triliun.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggapi wacana Kementerian BUMN yang bakal membentuk Holding dan subholding PLN pada tahun 2023. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, berharap holdingisasi di tubuh PLN bisa menjamin efisiensi dan meningkatkan kecepatan dalam menentukan keputusan yang berdampak pada penghematan APBN.

Holdingisasi adalah istilah yang merujuk pada penggabungan berbagai perusahaan di bawah satu perusahaan induk. "Dua itu saja yang kami titip. Tapi kalau ujug-ujug efisiensi yang berdampak pada APBN malah nambah, ya nanti dulu. Kami hanya ingin melihat terjadi efisiensi gak?" kata Rida saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (5/8).

Advertisement

Rida pun mengakui bahwa saat ini proses holdingisasi PLN masih terus berjalan. Walau begitu, Rida tak menjelaskan rincian teknis atau kelompok holding yang bakal dibentuk. "Kalau itu ranah BUMN karena bagian dari aksi korporasi," sambungnya.

Adapun, Kementerian BUMN berencana membentuk holding Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN yang tak efisien. Langkah ini ditempuh agar PLN lebih fokus mengejar transisi ke energi baru terbarukan (EBT). PLTU yang dirasa sudah tak efisien tersebut akan dikumpulkan menjadi satu di bawah perusahaan baru. Dari perusahaan baru tersebut, Kementerian BUMN dapat mendorong IPO.

Langkah ini dirasa dapat menyehatkan keuangan PLN karena berkurangnya beban operasional dari PLTU yang sudah tua. PLN pun akan mendapatkan dana segar dari proses IPO. Dana segar tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengejar proyek EBT. Saat ini Kementerian BUMN terus mendata beberapa PLTU yang akan dilebur dalam holding. Holding ini akan menggabungkan aset-aset PLTU yang dikelola oleh PLN dan anak usahanya.

Menanggapi hal tersebut, Rida menyebut hal itu sebagai upaya pemensiunan dini PLTU sebelum waktu kontrak habis. Pemensiunan sejumlah PLTU akan membuka ruang EBT lebih luas yang diharapkan bisa menarik minat investor. "Kalau ruang EBT lebar, investasi bakal masuk. Jadi selain energi kita makin hijau, Industri akan masuk, baik itu Independent Power Producer (IPP) maupun pabrik solar panel, turbin angin dan semua yang terkait dengan ekosistemnya," jelas Rida.

IPP adalah perusahaan produsen listrik yang dimiliki oleh swasta yang dibentuk oleh konsorsium untuk melakukan perjanjian Power Purchase Agreement (PPA) dengan pihak PLN. Perusahaan listrik swasta ini mulai dikenal sejak 1990-an dan salah satunya adalah PT Paiton Energy yang memasok kebutuhan listrik di wilayah Jawa Timur.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement