Persiapan IPO, PTPN Bentuk Tiga Subholding Tahun Ini

Andi M. Arief
21 September 2022, 20:24
PTPN Bentuk Tiga Subholding Tahun Ini, Persiapan IPO?
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
Ilustrasi. Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022) di pabrik gula yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menargetkan sebagian pembentukan sub-holding PT Perkebunan Nusantara atau PTPN akan rampung pada pekan depan. Setidaknya, akan ada tiga subholding yang akan dibentuk hingga akhir 2022, yakni Palm Co, Sugar Co, dan Supporting Co.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menargetkan pembentukan sub-holding Sugar Co rampung pada pekan depan. Pembentukan sub-holding tersebut akan memungkinkan percepatan program Bioetanol dan swasembada gula konsumsi rumah tangga pada 2028.

"Kami berharap untuk peluncuran Sugar Co bisa dilakukan dalam minggu-minggu ini. Tentunya menunggu daripada penyelesaian diskusi dengan para kreditur yang kami harapkan dapat selesai dalam minggu ini," kata Pahala di Jakarta, Rabu (21/9).

Menurutnya, tahapan yang sedang dilalui saat ini adalah penurunan aset PTPN kepada Sugar Co dan proses pemisahan usaha dari holding PTPN atau spin off. Pahala menargetkan peluncuran Sugar Co secepatnya terjadi pada minggu depan dan paling lambat pada akhir bulan ini.

Sementara itu, Pahala menyebutkan pembentukan Palm Co bertujuan untuk meningkatkan hilirisasi produk-produk turunan minyak kelapa sawit atau CPO. Pahala menekankan hilirisasi menjadi produk energi seperti Biogas, limbah CPO atau POME, dan biodiesel.

Secara sederhana, produk turunan CPO dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni makanan, kimia, dan energi. Contoh produk makanan hasil turunan CPO adalah minyak goreng dan margarin, sementara itu turunan ke produk kimia adalah sabun, shampo, hingga kosmetik.

Pahala menargetkan peluncuran Palm Co dapat dilakukan tahun ini. Dalam prosesnya, Pahala berharap ada diskusi terkait regulasi yang dapat menggabungkan dan menurunkan aset milik Palm Co kepada mitra.

Di samping itu, Pahala memproyeksikan peluncuran Supporting Co tidak akan lama setelah peluncuran Palm Co. Pasalnya, proses pembentukan Supporting Co akan berjalan bersamaan dengan pembentukan Palm Co.

Pahala menjelaskan Palm Co adalah entitas yang akan menaungi komoditas selain CPO dan gula, seperti kakao, kopi, dan teh.

Setelah ketiga subholding tersebut terbentuk, Pahala berencana menjadikan salah satu sub-holding tersebut untuk menjadi perusahaan terbuka. Namun demikian, Pahala belum menentukan sub-holding mana yang akan melantai di bursa.

"Kalau timing tepat, pada 2023 nanti akan ada yang melantai di bursa," kata Pahala.

Terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tujuan utama dari pembentukan Sugar Co adalah swasembada gula pada 2028 dan percepatan pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak atau Bioetanol. Erick menyampaikan perkembangan program Bioetanol akan ditentukan kementerian teknis terkait, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM.

Erick menjelaskan peluncuran program Bioetanol akan menguntungkan bagi neraca energi nasional. Pasalnya, pencampuran etanol dalam BBM dapat meningkatkan kualitas BBM.

Dengan demikian, Erick menilai minyak mentah berkualitas tinggi yang digali di dalam negeri dapat dipasarkan ke pasar internasional. Sementara itu, BBM dengan kualitas sedang atau rendah dapat ditingkatkan kualitasnya dengan pencampuran etanol.

"Itu kan bisa menghemat pembelian minyak negara, tapi tergantung kebijakan Kementerian ESDM," kata Erick.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...