Lifting Migas Belum Capai Target di Kuartal III, Ini Penyebabnya

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Oktober 2022, 08:24
Lifting Migas Belum Capai Target di Kuartal III, Ini Penyebabnya
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
SKK Migas menargetkan pada tahun 2030 produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas alam sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), atau secara total sebesar 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan produksi minyak nasional hingga kuartal III 2022 berada di 613.100 barel per hari (bph) atau masih 87,2% dari target APBN sebesar 703.000 bph.

Sementara itu, capaian minyak terangkut atau lifting hingga mencapai 610.100 bph atau 86,8% dari target 703.000 bph. Adapun, salur gas mencapai 5.353 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92,3% dari target 5.800 MMSCFD. Adapun, total lifting migas mencapai 1,566 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 90,1% dari target APBN sebesar 1,739 juta BOEPD.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal, mengatakan beberapa capaian yang belum memenuhi target disebabkan oleh unplanned shutdown yang terjadi pada beberapa lapangan migas besar sejak awal tahun. Adapun, unplanned shutdown adalah penghentian sebagian atau seluruh fasilitas produksi secara tidak terencana atau tidak terduga karena kegagalan peralatan dan kondisi operasi yang tidak normal.

Kemal menjelaskan, sejumlah lapangan migas besar yang mengalami unplanned shutdown adalah Pertamina Hulu Rokan (PHR), Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) dan Train II Kilang LNG Tangguh milik BP Indonesia. Kemal menyebut, lapangan minyak Kedung Keris yang masuk dalam wilayah EMCL Kabupaten Bojonegoro mengalami kendala berupa korosi pada pipa penyalur.

"Akhirnya pipanya bergeser dan bentuknya melengkung. Mereka tak berani produksi. Jadi produksi 11.000 bph mati," kata Kemal di Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Hotel Holiday Inn Bandung pada Senin (3/10).

Guna mengejar capaian minyak 703.000 bph dan gas 5.800 MMSCFD, SKK Migas akan memperbanyak jumlah pengeboran untuk menambah hasil produksi. Rencananya, pengeboran akan dimassifkan hingga 1.000 sumur hingga 2025. "Di dalam industri migas yang paling dominan adalah pengeboran, kalau gak ada ya gak ada penambahan produksi. Saat ini, penggunaan rig sudah penuh. Asosiasi drilling sekarang sudah terpakai semua rignya," ujar Kemal.

SKK Migas terus berupaya meningkatkan agresivitas dan jumlah kegiatan utama hulu migas. Hingga September 2022, kegiatan pengeboran sumur pengembangan, workover dan well service yang sudah di atas target.

Tercatat, pengeboran sumur mencapai 543 sumur atau 61% dari target yang mencapai 890 sumur pengembangan atau sudah mencapai 113% dibandingkan capaian tahun 2021 yang sebesar 480 sumur pengeboran pengembangan. Kegiatan workover sudah mencapai 85% dari target dan well service sudah mencapai 76% dari target.

 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...