Pemerintah Impor 200 Ribu Bawang Putih dari Cina Jelang Ramadan

Andi M. Arief
24 Februari 2023, 20:35
Pemerintah Impor 200 Ribu Bawang Putih dari Cina Jelang Ramadan
ANTARA FOTO/Budi Prasetiyo/wsj.
Pedagang membersihkan kulit bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Badan Pangan Nasional atau NFA menyatakan ketersediaan bawang putih pada paruh pertama 2023 aman. Pasalnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan persetujuan impor sebanyak 200.000 ton bawang putih dari Cina.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga bawang putih dari Negeri Panda tersebut dijual senilai US$ 150 per ton. Artinya, total nilai bawang putih yang akan masuk ke dalam negeri pada periode Januari-Juni 2023 mencapai US$ 30 juta atau setara dengan Rp 456,48 miliar.

"Kami harapkan masuk dan importir melepas stoknya. Kalau angkanya segitu, berarti ketersediaan bawang putih untuk satu semester sudah aman," kata Arief di Kompleks Istana Merdeka, Jumat (24/2).

Arief menyampaikan, ketersediaan bawang putih untuk paruh kedua 2023 akan dibahas dalam rapat koordinasi terbatas selanjutnya. Beberapa hal yang akan menjadi pertimbangan dalam rapat tersebut adalah stok terakhir dan realisasi importasi pada semester pertama tahun ini. 

Untuk diketahui, bawang putih termasuk dalam enam komoditas bahan pokok untuk pemenuhan kebutuhan Ramadan 2023. Kelima komoditas lainnya adalah  gula, daging, beras, kedelai, hingga DOC broiler untuk daging ayam.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan, mengatakan telah mendapat surat persetujuan impor untuk beberapa komoditas menjelang periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional atau HBKN Puasa dan Lebaran 2023. Kemendag juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pemasukan, produksi dan distribusi komoditas yang diimpor.

"Beberapa komoditas dipasok dari impor seperti gula, daging, beras, bawang putih, kedelai dan DOC broiler untuk daging ayam, dimana saat ini telah diterbitkan Persetujuan Impor untuk beberapa komoditas," kata Kasan dikutip dari Antara, Kamis (23/2).

Saat ini, kata dia, kondisi barang kebutuhan pokok relatif aman, baik dari segi harga maupun pasokannya. Namun demikian, pemerintah tetap terus melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga pasokan bahan pokok ke masyarakat tetap terjaga.

"Termasuk melakukan pengadaan dari luar negeri dalam rangka menjaga ketersediaan di dalam negeri khususnya menjelang periode HBKN Puasa dan Lebaran 2023 di mana pada periode tersebut biasanya terjadi kenaikan permintaan," ujarnya.

Advertisement

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement