Jokowi Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi II, Habiskan Rp 5,9 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak di Semarang, Jawa Tengah. Kepala negara menyampaikan, Tol Semarang-Demak diharapkan menjadi alternatif solusi mengurai kemacetan di jalur Pantura sekaligus menjalankan fungsi sebagai tanggul laut untuk mengendalikan banjir rob di kawasan utara Semarang.
"Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak sudah selesai dan siap untuk dioperasikan sepanjang 16,01 km menghabiskan anggaran sebesar Rp 5,9 triliun" kata Presiden Jokowi, Sabtu (25/2) dalam siaran pers.
Dalam peresmian tersebut, kepala negara didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo dan Bupati Demak Eeisti'anah.
Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada para Gubernur dan Walikota/Bupati agar seluruh jalan tol yang telah selesai dibangun bisa segera diintegrasikan dengan kawasan-kawasan produksi yang ada di wilayah masing-masing. Baik dengan kawasan industri, pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
"Sehingga manfaat jalan tol betul-betul akan memberikan kecepatan, baik dalam transportasi logistik maupun dalam membawa hasil produksi pertanian, perkebunan dan dari kawasan industri yang kita miliki," katanya.
Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,40 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Seksi 2 ruas Sayung - Demak sepanjang 16,01 km merupakan porsi investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta Konsultan Perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero).
Adapun Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe - Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi dukungan konstruksi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun yang bersumber dari APBN.
"Sesi 1 sudah terkontrak semua sepanjang sekitar 10 km, sekarang sedang dalam proses pembebasan lahan," ungkap Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengungkapkan, Presiden memutuskan agar semua lahan yang dibebaskan akan diperlakukan seperti tanah biasa. Sehingga pendekatan tanah musnah yang menurut aturan bernilai 25% dari nilai jual objek pajak (NJOP) sudah tidak berlaku. Untuk selanjutnya, tanah yang diganti akan tetap dibayarkan sesuai hasil appraisal dari Kementerian ATR/BPN.
"Appraisal akan diselesaikan dalam 2 minggu ke depan agar kita bisa segera mulai konstruksi Seksi 1 nya. Jadi ditargetkan semua ruas Tol Semarang-Demak ini selesai pada akhir tahun 2024," ujar Basuki.