Menteri ESDM Buka Peluang Perusahaan Migas Global Kelola Blok Masela

Muhamad Fajar Riyandanu
17 Maret 2023, 22:05
Menteri ESDM Buka Peluang Perusahaan Migas Global Kelola Blok Masela
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan sejumlah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) global menaruh minat pada pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela.

Beberapa perusahaan tersebut diharap bisa membentuk konsorsium untuk menjadi mitra bagi Pertamina dan Inpex Corporation selaku salah satu pengelola dan operator lapangan gas yang memiliki cadangan gas sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF) tersebut.

Advertisement

Dua perusahaan migas internasional seperti Petronas dan PetroChina diisukan bakal menjadi anggota konsorsium bersama Pertamina. Arifin pun menyampaikan beberapa perusahaan migas global juga telah menaruh minat pada pengelolaan lapangan gas Blok Masela.

Kendati demikian, Arifin enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Selain Pertamina ada lagi beberapa yang ingin masuk ke Blok Masela. Pokoknya ada. Tunggu saja," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (17/3).

Arifin menyampaikan PT Pertamina segera menjadi salah satu pengolola Proyek Abadi LNG Blok Masela setelah pemerintah menjadwalkan perseroan untuk mengambil aset 35% saham hak partisipasi milik Shell paling lambat pada April tahun ini.

Kabar itu diperkuat setelah Arifin bertemu dengan pejabat tinggi Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas blok migas tersebut. Pertemuan itu terjadi saat Arifin memimpin delegasi Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja ke Jepang dalam rangka menghadiri rangkaian acara Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministrial Meeting pada 3-4 Maret lalu.

"Kami ketemu sekilas, Inpex menunggu. sekarang sedang dilakukan uji tuntas oleh Pertamina," ujar Arifin.

Pertamina masih melangsungkan kajian dan survei lapangan, khususnya pada studi penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilizaton and storage (CCUS).

"Kalau angkanya sesuai, mudah-mudahan pada April ini Pertamina ambil keputusan," ujar Arifin.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement