Erick Thohir: Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, di era digital saat ini, Indonesia tengah membutuhkan 17 juta tenaga kerja dengan keterampilan teknologi yang mumpuni.
Ia menyebut, perubahan strategi ekonomi tidak hanya mengandalkan kepada pengembangan sumber daya alam (SDA) saja, tapi juga harus berfokus pada potensi sumber daya manusia (SDM). Ditambah lagi, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan menghadapi bonus demografi, di mana sebanyak 70% populasi akan didominasi oleh Gen Z.
Erick mendorong para generasi muda Indonesia untuk terampil, kompeten dan melek teknologi. Pasalnya, ketiga hal tersebut dapat satu kunci agar Indonesia terhindar dari kondisi middle income trap atau jebakan pendapatan kelas menengah.
"Pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya mengandalkan SDA saja, tapi harus diperkuat dengan knowledge based economy yang tumbuh dari hasil inovasi atau kapabilitas kita untuk mendongkrak kondisi ekonomi itu sendiri," kata Erick dalam Webinar 'Pekan Milenial Naik Kelas', Selasa (5/4).
Di samping itu, akibat disrupsi di era digital ini, sejumlah pekerjaan berpotensi hilang di 2030 mendatang, di antaranya jasa transportasi, pertanian tradisional, pramusaji dan tenaga produksi manufaktur.
Oleh karena itu, diperlukan persiapan dalam menghadapi perubahan tren pekerjaan di era ekonomi digital. Adapun, delapan sektor pekerjaan yang diperkirakan tumbuh di era digital yakni, programming, artificial intelligence, desain digital dan visualisasi data, manajemen proyek digital, digital marketing, media sosial, data scientist dan analisis data, serta decision making.
"Inilah yang harus kita persiapkan untuk generasi milenial ke depan, agar kita bisa mengisi perubahan yang terjadi. Sehingga reskilling dan upskilling juga diperlukan," kata dia.
Selain itu, generasi muda diimbau untuk mengubah arah pemikiran menjadi growth mindset dengan meyakini kemampuan yang dimilikinya dapat terus berkembang. Selain itu, dengan konsep growth mindset tersebut, generasi muda diharapkan dapat selalu menerima tantangan, memiliki keinginan besar untuk belajar hal baru, dan terbuka terhadap masukan dan kritik.
Sementara itu, upaya yang dilakukan Kementerian BUMN untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan digital ialah melalui Program Magang Bersertifikat. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk menghadapi persaingan global melalui link and match antar industri dan perguruan tinggi.
"Kami juga meluncurkan program Indonesia Global Talent Internship sebagai channel diaspora Indonesia, untuk berkontribusi melalui proyek dan riset strategis di BUMN," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini 40 perusahaan BUMN sedang mencari 2.717 generasi muda dengan talenta dan kemampuan teknologi terbaik untuk bisa bergabung dan berkarir di BUMN. Dengan menggaet talenta-talenta terbaik, ia meyakini dapat mendorong transformasi BUMN untuk menjadi lokomotif penyeimbang ekonomi Indonesia.