IHSG Masih Konsolidasi, Analis Sarankan Saham Properti dan Konsumer

Cahya Puteri Abdi Rabbi
30 Maret 2022, 06:51
IHSG Masih Konsolidasi, Analis Sarankan Saham Properti dan Konsumer
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). IHSG pada perdagangan menjelang libur cuti lebaran 2021 ditutup melemah 37,44 poin atau 0,6 persen ke level 5.938,35.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54% di level 7.011,689 pada akhir perdagangan 29 Maret. IHSG hari ini (30/3) berpotensi melemah dan bergerak di level 6.931 - 7.067.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG saat ini terlihat sedang melalui rentang konsolidasi wajar pasca mencatatkan rekor tertingginya secara intraday. Ia menyebut, hingga saat ini pergerakan IHSG masih bersifat konsolidatif, sehingga risiko terjadinya koreksi wajar masih perlu diwaspadai.

Advertisement

"Masih minimnya sentimen menjelang berakhirnya kuartal pertama 2022 turut memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Sehingga, IHSG belum akan meninggalkan rentang konsolidasinya," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (30/3).

Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpeluang untuk menguji support minor 6.978 usai menembus resisten di level 7.067 pada perdagangan kemarin (29/3).

Ia menyebut, penembusan ke bawah 6.978 akan membuka jalan untuk terjadinya pelemahan ke level 6.943.

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.074, 7.114 dan 7.215, sedangkan titik support ada di posisi 6.978, 6.926 dan 6.895.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement