Tertekan Selisih Kurs, Laba ICBP Turun 3% jadi Rp 6,39 Triliun di 2021

Syahrizal Sidik
31 Maret 2022, 11:15
Tertekan Selisih Kurs, Laba Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Turun 3% Jadi Rp 6,39 Triliun di 2021
Arief Kamaludin/Katada
Indofood tower

Duo emiten konsumer Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan perusahaan induk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan kinerja keuangan tahun 2021.

ICBP mencatatkan pertumbuhan penjualan neto secara konsolidasi sebesar 22% menjadi Rp56,80 triliun dari Rp46,64 triliun pada tahun lalu. Laba usaha naik 27% menjadi Rp11,66 triliun dari Rp9,20 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 20,5% dari 19,7%.

Namun, dari sisi perolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ICBP turun 3% menjadi Rp6,39 triliun dari Rp6,59 triliun di tahun sebelumnya karena rugi selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi dibandingkan dengan laba selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi di tahun 2020.

Marjin laba bersih perseroan tercatat mencapai 11,2% dibandingkan 14,1% di tahun 2020. Tanpa memperhitungkan non-recurring items dan selisih kurs, core profit meningkat 18% menjadi Rp6,85 triliun dari Rp5,82 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP,  Anthoni Salim mengatakan, meski dihadapkan pada berbagai tantangan pihaknya berhasil melampaui target kinerja dengan kontribusi yang baik dari kegiatan usaha di dalam negeri maupun luar negeri.

Pada tahun ini, ICBP akan fokus pada upaya untuk mempertahankan kinerjadengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan tingkat profitabilitas, serta mempertahankan posisi neraca keuangan yang sehat.

"Terlepas dari ketidakpastian seputar pandemi, perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik, kami akan terus memperkuat model bisnis kami agar dapat menanggapi perubahan yang terjadi secara tepat waktu," katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (31/3).

Sementara itu, perusahaan induk dari ICBP, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 22% menjadi Rp99,35 triliun dari Rp81,73 triliun pada tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...