Naik 197%, Pelita Samudera (PSSI) Kantongi Laba Rp 358 Miliar di 2021

Cahya Puteri Abdi Rabbi
5 April 2022, 12:16
Naik 197%, Pelita Samudera (PSSI) Kantongi Laba Rp 358 Miliar di 2021
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi kapal pelayaran

Perusahaan jasa pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengantongi laba bersih sebesar US$ 25 juta atau setara Rp 358,72 miliar sepanjang 2021 atau tumbuh 197% dari perolehan laba tahun sebelumnya sebesar US$ 8,43 juta atau setara Rp 120,96 miliar. 

Meningkatnya laba bersih tahun berjalan sekaligus menaikan laba bersih per saham perseroan menjadi Rp 65, naik hampir tiga kali lipat dari sebelumnya sebesar Rp 22 setiap saham.

Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 59,07% menjadi US$ 108,7 juta (Rp 1,56 triliun) dari sebelumnya US$ 68,35 juta (Rp 980,82 miliar). Adapun, kontribusi terbesar dari meningkatnya pendapatan perseroan yakni segmen kapal tunda dan tongkang yang berkontribusi sebesar US$ 38,5 juta (Rp 552,43 miliar), diikuti segmen kapal curah besar atau mother vessel US$ 36,1 juta (Rp 517,99 miliar), dan segmen fasilitas muatan apung atau floating loading facility sebesar US$ 34,1 juta (Rp 489,30 miliar).

Kemudian, pendapatan dari muatan apung dan pengangkutan meraup US$ 61,2 juta (Rp 878,15 miliar) dengan total volume angkut pada tahun 2021 mencapai 33,7 juta metrik ton. Lalu, pendapatan dari sewa berjangka secara keseluruhan naik signifikan sebesar 190% menjadi US$ 38,7 juta (Rp 555,30 miliar) dari sebelumnya US$ 13,3 (Rp 190,84 miliar) pada tahun 2020.

"Sementara itu, segmen kapal MV berkontribusi terbesar mencapai US$ 18 juta (Rp 258,28 miliar) dengan tingkat rata rata utilisasi kapal MV perseroan tercatat 88,4%," kata Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Alex Ibarat dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (5/4).

Di samping itu, perseroan mencatat marjin laba kotor sebesar 32% atau US$ 34,9 juta (Rp 500,78 miliar). Adapun, marjin EBITDA berhasil dicapai di 42% atau sebesar US$ 45,7 juta (Rp 655,74 miliar).

Alex menyebut bahwa, rasio keuangan perseroan berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$ 22 juta (Rp 315,67 miliar) pada akhir tahun 2021. Sedangkan, rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 23%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu 37%.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengatakan, ekspansi multi kargo armada perseroan hingga akhir 2021 mencapai hampir 30% untuk volume pengangkutan komoditas di luar batubara seperti nikel, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.

"Termasuk melayani permintaan angkutan kargo alumina dari perusahaan BUMN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada kuartal IV untuk mengangkut kargo Alumina," ujar dia.

Ke depannya, perseroan akan terus berupaya untuk mempertahankan pencapaian di tahun lalu. PSSI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tahun 2022, di antaranya melanjutkan divestasi aset perseroan di saat yang tepat, diversifikasi kargo non-batubara, serta mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19. Perseroan juga akan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 10 juta untuk tahun ini.

 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait