MNC Energy Temukan Cadangan Batu Bara 20,58 Juta Metrik Ton

Cahya Puteri Abdi Rabbi
9 Mei 2022, 18:07
MNC Energy Catat Penambahan Cadangan Batu Bara 20,58 Juta Metrik Ton
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Ilustrasi aktivitas pertambangan baru bara

PT MNC Energy Investment Tbk (IATA), melalui anak usahanya yakni PT Arthaco Prima Energy (APE) menemukan cadangan 20,58 juta metrik ton (MT) batu bara di tambang miliknya.

Menurut laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), temuan batu bara tersebut memiliki nilai kalori atau gross air-received (GAR) sebesar 3.250 kg/kcal pada pengeboran tahap 1 di lahan seluas 380 hektare dari total area cadangan seluas 2.059 hektare. Adapun, sumber daya batu bara tahap 1 mencapai 138,85 juta MT.

Advertisement

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen IATA mengatakan, jika menggunakan harga batu bara acuan (HBA) rata-rata dari tahun 2000 sampai dengan April 2022, kegiatan penambangan APE akan menghasilkan net present value (NPV) sebesar US$ 56,6 juta atau setara Rp 824,77 miliar, dengan internal rate of return (IRR) sebesar 56,5%, break even point (BEP) sebesar 5,2 juta MT dan payback period pada 1,87 tahun.

"Tentunya jika harga batu bara bertahan seperti sekarang, NPV di atas akan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat," tulis manajemen IATA dalam keterbukaan informasi, Senin (9/5).

Manajemen IATA menyampaikan bahwa, temuan cadangan dan sumber daya masih akan terus bertambah karena pengeboran tahap 1 yang dilakukan hanya kurang dari 20% area izin usaha pertambangan (IUP) APE yang dapat ditambang. Sementara itu, pengeboran tahap 2 dan tahap 3 diproyeksikan akan selesai pada kuartal ini.

Batu Bara Kembali Diekspor Ssecara Bertahap
Batu Bara Kembali Diekspor Secara Bertahap (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)

Saat ini, APE telah memiliki IUP operasi produksi dengan luas 15.000 hektare di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lokasi tambang tersebut hanya berjarak 12,5 km dari sungai dan sekitar 108 km ke area bongkar muat atau transhipment di pelabuhan Tanjung Buyut. APE sendiri direncanakan akan memulai produksi pada kuartal IV tahun ini.

"Dengan tambahan laporan ini, cadangan batu bara terbukti dari sembilan IUP yang dimiliki oleh perseroan naik menjadi 158,68 juta dari sebelumnya 138,1 juta MT," lanjut manajemen.

Adapun, angka tersebut belum memperhitungkan tambahan cadangan dari IUP APE lainnya. Pasalnya, belum dilakukan pengeboran di lebih dari 80% lahan milik APE. Selain itu, pada IUP PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal – South (BSPC-S), PT Putra Mandiri Coal (PUMCO), PT Primaraya Energi (PE), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), serta PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP) juga sama sekali belum dilakukan pengeboran.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement