Investor Asing Lepas Saham Rp1,74 Triliun, IHSG Anjlok 2,89%

Syahrizal Sidik
10 Mei 2022, 13:05
IHSG Melemah 2,89%, Investor Asing Jual Saham Rp 1,74 Triliun
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa ini (10/5). Sampai dengan berakhirnya sesi pertama, IHSG ditutup melemah 2,89% ke level 6.709,76.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 13,48 triliun dengan frekuensi mencapai 1,037 juta kali dengan volume 16,89 miliar saham. Sebanyak 92 saham bergerak menguat, 480 saham melemah dan 105 saham bergerak stagnan. Alhasil, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tergerus menjadi Rp 8.993,09 triliun.

Advertisement

Investor asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar senilai Rp 1,74 triliun. Saham-saham yang paling banyak dijual investor asing masih didominasi di sektor perbankan, antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,1 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 1,1 triliun. Sedangkan, investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,0 triliun.

Di sektor non keuangan, saham yang dijual investor asing antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 611 miliar, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) senilai Rp 202,4 miliar dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 237 miliar.

IHSG DITUTUP MENGUAT JELANG LIBUR LEBARAN
IHSG DITUTUP MENGUAT JELANG LIBUR LEBARAN (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.)

Melemahnya IHSG sejalan dengan terkoreksinya bursa saham di kawasan Asia Tenggara. Indeks Nikkei, Tokyo tercatat turun 0,46%. Indeks Hang Seng, Hong Kong juga melemah 1,80%. Indeks Straits Times, Singapura melemah 1,28%. Hanya indeks Shanghai Composite yang bergerak di zona hijau dengan penguatan 1,01%.

Analis PT Kanaka Hita Solvera, William Wibowo mengungkapkan, pelemahan IHSG disebabkan oleh sentimen negatif tereskalasinya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, kebijakan The Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5% yang merupakan rekor tertinggi selama 22 tahun direspons negatif pelaku pasar yang memicu aksi jual di bursa saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement