Saham Perusahaan Teknologi AS Terburuk Sejak 2008, Ini Penyebabnya

Syahrizal Sidik
13 Mei 2022, 14:02
Saham Perusahaan Teknologi AS Terburuk Sejak 2008, Ini Penyebabnya
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange

Kinerja saham-saham raksasa teknologi di Amerika Serikat (AS), terus menunjukkan tren penurunan. Rekor ini menjadi yang terburuk sejak krisis tahun 2008 silam.

Saham-saham seperti Netflix, ambrol hingga 72%. Facebook juga jatuh 43,9%. Tesla terpuruk dengan pelemahan paling berat di tahun ini sebesar 30,5%. Sementara itu, emiten teknologi lainnya mencatatkan rekor pelemahan terberat sejak 14 tahun terakhir, yakni Amazon yang terjerembab 36,8%. Saham Microsoft juga anjlok 22,5. Sedangkan, saham Apple dan Google masing-masing ambrol 21,6% dan 17,5%.

Advertisement

Kejatuhan saham-saham sektor teknologi di bursa Wall Street datang ketika Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan tingkat inflasi 8,3% pada April yang berada di atas konsensus pasar. Meski begitu, tingkat inflasi pada April masih lebih rendah dari Maret lalu sebesar 8,5%.

"Beberapa ahli sekarang memperkirakan bahwa inflasi kemungkinan telah mencapai puncaknya, meskipun masih ada banyak ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk harga kembali normal," seperti dikutip laporan Forbes, dikutip Jumat (13/5).

Investor khawatir tentang inflasi yang lebih tinggi yang mengarah ke perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sebagai imbasnya, saham-saham di sektor teknologi terpukul keras dan membebani pasar lagi karena investor terus melepas saham seperti Apple, Netflix, Amazon dan Tesla.

Netflix
Ilustrasi Netflix, sahamnya alami penurunan paling dalam tahun ini. (Netflix)

Kepala ekonom Comerica Bank, Bill Adams menilai, data inflasi baru menakuti beberapa investor, yang terus membuang aset berisiko seperti saham dan aset kripto  di tengah aksi jual pasar yang sedang berlangsung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement