Dirut Telkom Ungkap Penyebab Turunnya Saham GoTo di BEI

Syahrizal Sidik
18 Mei 2022, 14:59
Dirut Telkom Ungkap Penyebab Turunnya Saham GoTo di BEI
TelkomGroup
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Ririek Adriansyah

Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah menjelaskan tren penurunan harga saham perusahaan teknologi, PT  GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terimbas dari tren melemahnya saham-saham teknologi di bursa global.

Data perdagangan menunjukkan, dalam sebulan terakhir, harga saham GoTo melemah 30,18%. Namun, pada perdagangan Rabu ini, sahamnya bergerak menguat 18% ke level Rp 236 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 284,62 triliun. Sejak pertama kali melantai di pasar modal pada 11 April lalu, saham perusahaan bersandi GOTO tersebut anjlok 30,17%.

Advertisement

Penurunan tersebut ikut berimbas kepada investasi Grup Telkom di GoTo yang mencatatkan kerugian yang belum direalisasi atas investasi di saham GoTo pada kuartal pertama tahun ini senilai Rp 881 miliar.

"Memang saat ini semua perusahaan digital di dunia lagi turun [tidak hanya dialami GoTo]. Tapi itu tercounter dengan tadi, kita nyarinya gak hanya itu [capital gain], tapi sinergi value yang kita harapkan," kata Ririek, dalam wawancara khusus dengan Katadata.co.id di Gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta, Selasa (18/5).

Sebagai perbandingan, saham-saham raksasa teknologi di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren penurunan dan mencatatkan rekor terburuk sejak krisis tahun 2008 silam.  Misalnya, saham Netflix sempat ambrol hingga 72%. Facebook juga jatuh 43,9%. Tesla terpuruk dengan pelemahan paling berat di tahun ini sebesar 30,5%.

Sementara itu, emiten teknologi lainnya mencatatkan rekor pelemahan terberat sejak 14 tahun terakhir, yakni Amazon yang terjerembab 36,8%. Saham Microsoft juga anjlok 22,5. Sedangkan, saham Apple dan Google masing-masing ambrol 21,6% dan 17,5%.

Beberapa ekonom dan analis sebelumnya menjelaskan, pelemahan saham-saham teknologi dipicu oleh kekhawatiran investor tentang inflasi yang lebih tinggi yang mengarah ke perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sebagai imbasnya, saham-saham di sektor teknologi terpukul keras.

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement