Jokowi Buka Lagi Keran Ekspor CPO, Saham Emiten Sawit Kompak Menguat
Harga saham emiten perkebunan sawit di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak menguat setelah Presiden Joko Widodo memutuskan akan kembali membuka izin ekspor bahan baku minyak goreng mulai Senin pekan depan (23/5).
Emiten sawit milik Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sahamnya pagi ini bergerak naik sebesar 4,71% ke level Rp 12.775 per saham. Kemudian, saham perkebunan milik Grup Salim, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), sahamnya juga naik 4,69% ke level Rp 1.450 per saham.
Selanjutnya, saham perkebunan milik Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sahamnya juga menguat 2,92% ke level Rp 710 per saham. Sementara itu, emiten sawit milik Grup Saratoga, PT Provident Agro Tbk (PALM), sahamnya menguat sebesar 4,14% ke level Rp 880 per saham.
Tak hanya itu, saham emiten sawit milik Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), sahamnya juga naik 1,42% ke posisi Rp 5.000 per saham.
Surya Fajar Sekuritas menilai, pasar merespons positif kebijakan pemerintah yang kembali memperbolehkan ekspor CPO.
"Kondisi ini akan membantu neraca eksternal Indonesia dan membantu kondisi ekonomi dari tekanan makroekonomi yang berasal dari kenaikan suku bunga The Fed," ungkap Surya Fajar Sekuritas, dalam publikasi riset, Jumat (20/5).
Sebelumnya, Jokowi mengemukakan sejumlah alasan dibukanya kembali ekspor bahan baku minyak goreng. Pertama, pasokan minyak goreng terus bertambah. Pada Maret atau sebelum pelarangan ekspor bahan baku, pasokan minyak goreng bulanan di Indonesia 64,5 ribu ton.
Kemudian, pasokan minyak goreng curah 211 ribu ton atau di atas kebutuhan nasional 194 ribu ton. Harga minyak goreng juga disebut sudah turun dari Rp 19.800 menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600 per liter. "Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah,” kata Jokowi.
Ia menilai, penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama pemerintah, BUMN, dan swasta dalam melaksanakan kebijakan sebelumnya. Meskipun, di beberapa daerah harga minyak goreng masih relatif tinggi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), rata-rata harga minyak goreng curah di DKI Jakarta Rp 20.650 per kilogram (kg) per hari ini (19/5). Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional Rp 19.100 per kg.
"Walaupun memang ada beberapa daerah, yang saya tahu, harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Tapi saya meyakini dalam beberapa minggu kedepan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kami tentukan," ujar Jokowi.
Selain itu, sejak kebijakan pelarangan ekspor diterapkan akhir April, pemerintah terus memantau ketersediaan minyak goreng di dalam negeri.
“Pemerintah terus memantau dan mendorong langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.