Rugi Waskita Membengkak 1.704% Jadi Rp 830 Miliar di Kuartal I 2022

Syahrizal Sidik
2 Juni 2022, 14:37
Rugi Waskita Membengkak 1.704 Persen Jadi Rp 830,63 M di Kuartal I
Arief Kamaludin|KATADATA
Waskita

 

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 830,63 miliar sepanjang periode kuartal pertama tahun ini.

Kerugian tersebut tercatat membengkak 1.704 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 46,09 miliar. Hal ini turut berimbas pada rugi per saham dasar Waskita menjadi minus Rp 28,83 per saham dari sebelumnya minus Rp 3,40 per saham.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, emiten bersandi WSKT ini membukukan pendapatan usaha senilai Rp 2,74 triliun, naik 2,88% dari sebelumnya Rp 2,67 triliun.

Rinciannya, pendapatan usaha tersebut dikontribusi dari pendapatan pihak berelasi senilai Rp 895,75 miliar dari tahun sebelumnya Rp 681,36 miliar. Sedangkan, pendapatan dari pihak ketiga turun menjadi Rp 1,85 triliun dari sebelumya Rp 1,99 triliun.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan Waskita juga naik menjadi Rp 2,41 triliun dari sebelumnya Rp 2,36 triliun. Sehingga, perseroan mengantongi laba bruto senilai Rp 329,66 miliar dari sebelumnya Rp 306,35 miliar.

Namun, sepanjang kuartal pertama, Waskita membukukan kerugian selisih kurs Rp 1,13 triliun dari tahun sebelumnya untung Rp 1,50 triliun. Selain itu, beban umum dan administrasi juga membengkak dari sebelumnya Rp 290,02 miliar menjadi Rp 585,10 miliar.

Sampai dengan 31 Maret 2022, perusahaan membukukan total aset senilai Rp 102,11 triliun, turun tipis dari posisi kuartal pertama tahun sebelumnya Rp 103,60 triliun. Total aset ini terdiri dari liabilitas senilai Rp 86,08 triliun, membaik dari sebelumnya Rp 88,14 triliun. Sedangkan, ekuitas perusahaan naik menjadi Rp 16,03 triliun dari sebelumnya Rp 15,46 triliun.

Perseroan mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,28 triliun hingga Maret 2022, atau tumbuh 395,87% dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1,14 triliun. 

Jika dibandingkan dengan level sebelum pandemi Covid-19, perseroan berhasil membukukan kenaikan nilai kontrak baru (NKB) sebesar 3,30 kali lipat. Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek swasta sebesar 74,38%, pemerintah sebesar 18,61%, dan pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 7,01%.

Sementara itu, berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 88,45%, anak usaha perseroan sebesar 7,01%, gedung sebesar 3,31%, segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau EPC sebesar 0,75%, serta segmen sumber daya air (SDA) sebesar 0,49%.

Pada perdagangan Kamis ini, terpantau harga saham Waskita turun 1,79% menjadi Rp 550 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 15,99 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...