Sentul City Incar Dana Rights Issue Rp 5 Triliun untuk Ekspansi Usaha

Cahya Puteri Abdi Rabbi
6 Juni 2022, 15:42
Sentul City Incar Dana Rights Issue Rp 5 Triliun untuk Ekspansi Usaha
Sentul City
Sentul City

Emiten pengembang properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dalam rangka penambahan modal perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan 100,62 miliar saham biasa Seri D atau 60% dari modal disetor setelah pelaksanaan rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham, sehingga dana yang ditargetkan dari pelaksanaan rights issue ini sebesar Rp 5,3 triliun.

Setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 5 Juli 2022 pukul 16.00 WIB mempunyai tiga HMETD. Setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan yang sudah ditentukan, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

"Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya, yang telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Senin (6/6).

Manajemen Sentul City menjelaskan, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, PT Sakti Generasi Perdana selaku Pembeli Siaga telah sepakat untuk mengambil bagian sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak-banyaknya sebesar 47,61 miliar saham atau setara dengan 100% dari sisa saham. PT Sakti Generasi Perdana akan membeli saham dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham atau sebesar Rp 2,38 triliun.

Adapun, sebagai pemegang utama perseroan, PT Sakti Generasi Perdana berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 53 miliar saham atau setara 52,68% dari jumlah penawaran, dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham atau sebesar Rp 2,65 triliun.

Perseroan akan menggunakan sekitar 28% dari dana hasil rights issue  untuk pembayaran utang perseroan dan anak usaha perseroan. Kemudian, sebesar 65% dana akan digunakan untuk melakukan ekspansi dan pengembangan usaha perseroan melalui pembelian tambahan landbank baru yang strategis dan akan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan.

Tambahan landbank dilakukan baik melalui akuisisi tanah atau landbank secara langsung, maupun melalui akusisi atau penyertaan saham dalam perusahaan yang memiliki lahan atau landbank yang potensial untuk bersinergi dengan pengembangan usaha perseroan.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan kebutuhan operasional perseroan," lanjut manajemen.

Tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 229,27 miliar atau naik 141,21% setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 556,30 miliar. Pendapatan perseroan juga tercatat naik hingga akhir Desember 2021 menjadi Rp 910,70 miliar dari sebelumnya Rp 451,84 miliar. Peningkatan tersebut dikarenakan oleh adanya penjualan lahan oleh perseroan kepada grup pengembang properti terkemuka, yang diyakini akan memberikan nilai tambah kawasan Sentul City.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...