Pandemi Terkendali, Emiten Genjot Belanja Modal untuk Ekspansi
Sejumlah emiten di pasar modal Tanah Air mulai kembali agresif menggelontorkan belanja modal untuk ekspansi pada tahun ini seiring dengan kondisi pandemi yang terkendali dan membaiknya perekonomian nasional.
Di sektor telekomunikasi misalnya, PT Link Net Tbk (LINK) tahun ini akan mengalokasikan belanja modal senilai Rp 3 triliun.
Deputy Chief Marketing Officer, Santiwati Basuki menjelaskan, belanja modal itu akan dilakokasikan antara lain untuk biaya sewa, ekspansi jaringan, biaya migrasi jaringan Link Net dari tiang PLN serta maintenance rutin secara tahunan.
"Total belanja modal yang kami cadangkan Rp 3 triliun, dananya dari kas dan pembiayaan," kata Santiwati, dalam wawancaranya dengan Katadata.co.id.
Menurutnya, belanja modal itu meningkat dari posisi tahun 2020 yang sekitar Rp 2 triliun karena perusahaan akan fokus pada pertumbuhan pelanggan baru dan ekspansi jaringan.
Sampai dengan kuartal pertama, perusahaan telah merealisasikan belanja modal senilai Rp 768 miliar. Di tahun ini, emiten bersandi LINK ini optimistis, bergabungnya Grup Axiata sebagai pemegang saham pengendali baru perusahaan akan turut memperkuat kinerja perusahaan, terutama dari sisi pendapatan. "Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan high single digit," tuturnya.
Di sektor transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 480 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. EBITDA Perseroan (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) juga mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebanyak 89% menjadi Rp 149 miliar pada kuartal pertama 2022.
Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono menilai, membaiknya mobilitas masyarakat dan transformasi digital yang dilakukan perusahaan turut berimbas pada kenaikan pendapatan. Dia pun optimistis, di kuartal ketiga dan keempat torehannya akan lebih baik lagi.
