Cuan dari Kontrak Migas, Medco Kantongi Laba Rp 681 Miliar di 2021
Emiten pertambangan migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), membukukan perolehan laba bersih senilai US$ 47,01 juta atau setara Rp 681,64 miliar dengan asumsi kurs rerata Rp 14.500 per US$ untuk tahun buku 2021.
Kinerja ini berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya di mana perusahaan membukukan kerugian bersih senilai US$ 192,82 juta atau setara Rp 2,79 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit, membaiknya kinerja perusahaan seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 20,38 persen menjadi US$1,32 miliar.
Rinciannya, pendapatan itu dikontribusi dari kontrak penjualan minyak dan gas yang naik sebesar 24,6 persen menjadi US$1,18 miliar. Pendapatan keuangan juga naik 24% menjadi senilai US$39,9 juta.
Selanjutnya, pendapatan operasi dan jasa pelayanan naik 6,1 persen menjadi U$D27,54 juta. Demikian juga kontrak penjualan listrik tumbuh 24,01 persen menjadi USD25,3 juta. Adapun, pendapatan jasa lainnya naik 41,5 persen menjadi US$14,3 juta. Hanya pendapatan kontrak konstruks yang turun 47,01 persen menjadi US$32,097 juta.
CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan membaiknya kinerja keuangan seriring dengan harga dan permintaan yang pulih pasca pandemi Covid-19.
"Kinerja perseroan memungkinkan kami untuk memberikan panduan dividen baru dan target utang yang lebih rendah," ujarnya, dalam siaran pers, Jumat (10/6).
Sepanjang tahun 2021, perusahaan juga menekan pendapatan dan biaya langsung 3,5 pesen menjadi US$ 757,46 juta. Sehingga, perseroan mengantongi laba kotor US$ 565,76 juta, naik hampir 80% dari setahun sebelumnya.
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan akan memproduksi minyak dan gas 160 mboepd. Kemudian, penjualan ketenagalistrikan 3.500 Gwh. Perusahaan akan mengalokasikan belanja modal minyak dan gas senilai US$ 275 juta dan ketenagalistrikan US$ 50 juta.