IHSG Sesi I Merosot 1,99% ke Bawah 7.000, Seluruh Sektor Anjlok
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (13/6) ditutup turun hingga 1,99% ke level 6.945. Seluruh indeks sektoral pada sesi I terkoreksi, dipimpin oleh sektor transportasi yang anjlok sebesar 4,31%. Indeks hari ini dibuka melemah di level 6.992.
Adapun, saham sektor transportasi yang terkoreksi cukup dalam di antaranya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang turun sebesar 6,97% atau 145 poin menjadi Rp 1.935 per saham, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun sebesar 6,72% atau 240 poin menjadi Rp 3.330 dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) yang turun 6,34% atau 18 poin menjadi Rp 266 per saham.
Indeks sektoral lainnya yang mengalami penurunan yakni, sektor industri dasar yang turun 3,35%, sektor energi turun 3,28%, sektor teknologi turun 2,88%, sektor industri turun 2,74%, indeks infrastruktur turun sebesar 2,68%, dan indeks konsumer primer turun 2,36%.
Kemudian, indeks keuangan terkoreksi sebesar 2,23%, indeks properti turun 2,08%, indeks konsumer non primer turun 1,77% dan sektor kesehatan tercatat turun 0,66%.
Di sisi lain, bursa-bursa di kawasan Asia yang juga berada di zona merah, yakni Nikkei 225 terkoreksi 2,82%, kemudian Hang Seng Index turun 2,81%, Shanghai Composite Index turun 1,11% dan Strait Times Index terkoreksi 0,62%.
Pada perdagangan sesi pertama hari ini, volume saham yang diperdagangkan mencapai 20,58 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,91 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,10 juta kali. Selain itu, tercatat ada 69 saham yang menguat, 496 saham turun, dan 120 saham stagnan.
Saham yang menempati urutan teratas dalam top gainers adalah PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) yang menguat 20 poin atau 21,98% menjadi Rp 111 per sahamnya. Sementara yang menempati top losers yaitu PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) dengan koreksi sebesar 7,00% atau 70 poin menjadi Rp 930 per saham.
IHSG hari ini diperkirakan turun. Tekanan jual masih akan betah bercokol di Bursa Efek Indonesia seiring kejatuhan indeks Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menjelaskan, indeks hari ini berpotensi turun seiring tajamnya kejatuhan bursa saham Amerika Serikat. Indeks Dow Jones turun 2,73% dan Nasdaq anjlok 3,52% tertekan data inflasi Mei 2022 yang masih melanjutkan kenaikan mencapai 8,6% sehingga memicu kekhawatiran pasar The Federal Reserve akan lebih agresif menaikkan bunga.
"Potensi kejatuhan IHSG hari Senin ini juga berasal dari kembali turunnya EIDO sebesar 2.19% serta kembali turunnya harga beberapa komoditas," ujar Edwin dalam risetnya, Senin (13/6).