IHSG Sesi I Naik 1,62% Meski The Fed Agresif Kerek Suku Bunga
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (16/6) ditutup naik 1,62% atau 113,61 poin ke level 7.120. IHSG sempat menyentuh angka tertingginya di level 7.138.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total volume saham yang diperdagangkan hingga sesi pertama sebanyak 18,19 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,93 triliun dan frekuensi 864.335 ribu kali. Adapun, sebanyak 384 saham harganya tercatat naik, 148 saham harganya turun dan 140 lainnya stagnan.
Seluruh indeks sektoral pada penutupan perdagangan siang ini tercatat naik, dipimpin oleh sektor energi yang naik sebesar 3,31%, di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik sebesar 7,29% atau 125 poin menjadi Rp 1.840 per saham.
Kemudian, PT Medco Energi International Tbk (MDCO) naik sebesar 7,20% atau 45 poin menjadi Rp 670 per saham, dan 5,56% atau 1.750 poin menjadi Rp 33.200 per saham.
Selain itu, sektor industri naik 2,55%, sektor infrastruktur naik 1,96%, sektor transportasi naik 1,93%, sektor keuangan tercatat naik 1,90%, dan sektor konsumer primer naik 1,80%. Selanjutnya, sektor industri dasar naik 1,60%, sektor properti naik 1,31%, sektor konsumer non primer naik 0,86%, sektor kesehatan naik 0,81%, dan sektor teknologi naik 0,55%.
Adapun, mayoritas bursa-bursa saham Asia bergerak ke zona hijau, yakni Nikkei 225 bergerak naik 0,86%, Shanghai Index naik 0,23%, dan Strait Times naik sebesar 0,86%. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,74%,
Saham yang menempati urutan teratas dalam top gainers adalah PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) yang naik 170 poin atau 16,83% menjadi Rp 1.180 per sahamnya. Sementara yang menempati top losers yaitu Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) dengan koreksi sebesar 6,94% atau 5 poin menjadi Rp 67 per saham.
Naiknya IHSG siang ini tak terpengaruh oleh keputusan Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memgumunkan kenaikan bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Analis PT Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai bahwa, pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut, tercermin dari respons pasar yang positif.
“IHSG hingga penutupan sesi II nanti akan cukup stabil, dan bergerak di rentang 7.050-7.150,” kata William kepada Katadata, Kamis (16/6).
Sebagaimana diketahui, The Fed pada pertemuan pembuat kebijakan dini hari tadi memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Ini merupakan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak 1994.
The Fed sudah menaikkan bunga tiga kali, termasuk yang terbaru ini. Kenaikan pertama dikakukan pada Maret sebesar 25 bps, dilanjutkan 50 bps pada bulan lalu dan 75 bps pada hari ini. Dengan demikian, bunga The Fed saat ini di rentang 1,5 - 1,75%, tertinggi sejak sebelum pandemi Covid-19.