Saraswanti Indoland IPO, Tawarkan Harga Saham Rp 180—Rp 200
Perusahaan properti dan real estate, PT Saraswanti Indoland Development Tbk berencana mencatatkan sahamnya di bursa pada Juli mendatang. Dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 340 juta saham dengan rentang harga Rp 180—Rp 200 per saham.
Dengan menawarkan sebanyak 6,31% dari total saham perseroan, Saraswanti Indoland menargetkan dapat meraup dana segar sebesar Rp 61,20 miliar hingga Rp 68 miliar. Adapun, masa penawaran awal atau bookbuilding sudah dimulai pada 17 Juni 2022 hingga 23 Juni 2022.
Selanjutnya, tanggal efektif diperkirakan berlangsung pada 30 Juni 2022. Kemudian, masa penawaran pada 1—5 Juli 2022, masa penjatahan pada 5 Juli 2022, dan perkiraan distribusi secara elektronik pada 6 Juli 2022.
Saraswanti Indoland menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SWID pada 7 Juli 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta Waran Seri I atau sebanyak 6,74% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan, di antaranya terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan Mataram City yang termasuk Apartemen Tower Sadewa, Condotel Tower Nakula atau Hotel Alana dan Ballroom (MICC).
Selain itu, akan digunakan untuk pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas.
"Juga akan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor, dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima, serta pembangunan proyek Villa Resort Banyu Bening," demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis perseroan, dikutip Jumat (17/6).
Saraswanti Indoland Development merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate. Adapun, proyek yang sudah dikembangkan adalah Mataram City dan Graha Indoland di Yogyakarta. Sementara itu, proyek yang akan dikembangkan meliputi resor villa di Rawa Pening di Kabupaten Semarang, serta apartemen di Bekasi dan Bogor.
Berdasarkan laporan keuangan, aset Saraswanti Indoland per Desember 2021 lalu tercatat sebesar Rp 266,57 miliar. Sementara itu, total ekuitas perseroan hingga akhir tahun lalu sebesar Rp 122,80 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 101,21 miliar.
Kemudian, liabilitas perseroan tercatat menurun dari sebelumnya Rp 183,67 miliar menjadi Rp 143,76 miliar. Di sisi lain, laba tahun berjalan perseroan tercatat naik menjadi Rp 20,43 miliar pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 44,28 miliar.