Investor Menanti Arah Suku Bunga The Fed, IHSG Melemah 0,85%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (22/6) ini dengan koreksi 0,85% ke level 6.984 sejalan dengan melemahnya bursa saham di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume saham yang diperdagangkan mencapai 25,37 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 24,16 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.302.209 kali.
Sebanyak 346 saham bergerak melemah, 174 saham lainnya menguat dan 168 saham bergerak mendatar. Adapun, posisi kapitalisasi pasar IHSG berada di posisi Rp 9.147,98 triliun.
Hingga berakhirnya sesi kedua perdagangan, bursa saham di kawasan Asia serempak mengalami koreksi. Indeks Nikkei 225 yang melemah sebesar 0,37%, Hang Seng turun 2,56%, Shanghai Composite juga melemah 1,20% dan indeks Strait Times turun 0,74%
Mayoritas indeks sektoral berada di zona merah, dipimpin oleh sektor industri dasar dan kimia yang terkoreksi 1, 72%. Adapun, saham sektor industri dasar dan kimia yang terkoreksi cukup dalam yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkoreksi sebesar 4,25% atau 300 poin menjadi Rp 6.750 per saham, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 6,05% atau 130 poin menjadi Rp 2.020 per saham, dan PT Indocement Tbk (INTP) turun 1,33% atau 125 poin menjadi Rp 9.275 per saham.
Sektor yang juga terkoreksi yakni, sektor keuangan turun 1,45%, sektor teknologi 1,22%, sektor industri turun 1,01%, sektor transportasi turun 0,45%, sektor kesehatan turun 0,86% dan sektor properti turun sebesar 0,36%, sektor energi terkoreksi 0,55%, dan sektor primer terkoreksi 0,35%. Sektor yang bergerak naik, hanya sektor konsumer non primer naik sebesar 0,55%.
Analis NH Korindo Sekuritas, Dimas Wahyu menilai, di awal pekan ini, pelaku pasar tengah menantikan kesaksian Ketua The Fed pada Komite Perbankan Senat AS hari Rabu, memberikan petunjuk kenaikan suku bunga dan outlook ekonomi.
Di sisi lain, Senin kemarin, bursa saham Wall Street, Amerika Serikat menguat lebih dari 2%, utamanya didorong oleh kenaikan saham-saham berkapitalisasi pasar besar (megacap) dan saham-saham energi pasca mendapat tekanan sepekan terakhir.
"Bursa AS juga menguat ditopang oleh penguatan imbal hasi obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun ke level 3,28%." ujarnya.
Berikut ini deretan lima saham yang masuk jajaran top gainers hari ini:
1.PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) 24,43%
2.PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) 17,58%
3.PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) 11,38%
4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 7,10%
5.PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) 5,66%.
Sedangkan, lima saham berikut berada di jajaran top losers:
1.PT Timah Tbk (TINS) -6,92%
2.PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) -6,82%
3.PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) -6,74%
4.PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) -6,60%
5.PT Energi Mega Persada Tbk (ENGR) -6,38%.