Harga Saham Pelnas Ekalya Mentok Batas Atas Saat Melantai Perdana
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/8).
Pada perdagangan pukul 09.05 WIB, harga saham ini melonjak 35% atau 70 poin ke level Rp 270 dari level harga penawaran umum, senilai Rp 200. Dengan demikian, saham perseroan menyentuh batas auto reject atas (ARA) karena menguat 35% dalam sehari untuk perusahaan yang menawarkan harga saham di kisaran Rp 50 sampai dengan Rp 200 per saham.
Berdasarkan data RTI, volume saham yang diperdagangkan tercatat 78,05 juta dengan nilai transaksinya Rp 20,21 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 4.611 kali.
Berdasarkan prospektus, perseroan melepas 1,11 miliar saham biasa atas nama atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham yakni sebesar Rp 222,40 miliar.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengungkapkan, IPO ini menjadi momentum bagi perusahaan agar perseroan dapat tumbuh menjadi lebih besar. Hal ini dapat memberikan semangat baru untuk terus dapat mengembangkan ekspansi bisnis dibidang pelayaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri," katanya, dalam seremoni pencatatan saham, Senin (8/8).
Rencananya, dana dari hasil penawaran umum saham perdana ini, sekitar 56,70% akan digunakan untuk belanja modal dalam Pengadaan kapal OSV (Offshore Support Vessel) dan Reactive Kapal OSV (Offshore Support Vessel).
Lalu, sekitar 16,97% akan digunakan untuk belanja modal atas rencana ekspansi usaha beberapa diantaranya mengakuisisi kepemilikan saham PT Multi Eximindo dalam Kazo Marine SDN BHD yang berdomisili di Malaysia. PT Multi Eximindo merupakan pihak afiliasi Perseroan.
Kemudian, sekitar 17,99% akan digunakan untuk belanja modal dalam pembangunan kantor pusat perseroan. Selain itu, 6,74% akan digunakan untuk belanja modal dalam pembentukan training center.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa biaya operasional yang timbul dari pembelian kapal OSV dalam pelaksanaan tender.
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk didirikan pada didirikan pada April tahun 1992 di Kota Ambon, Maluku bergerak dibidang Pelayaran Rakyat dan Nusantara dengan armada Landing Craft Tank (LCT) 100 dwt bernama LCT EKA.
Sampai awal tahun 2000, PNEP berfokus pada penyediaan solusi logistik ke wilayah timur Indonesia, terutama di Maluku dan Papua dan di tahun 2002 terdapat penambahan armada LCT bernama EFILYA.
Lalu pada tahun 2005, perseroan mendirikan galangan yang terafiliasi di Samarinda dan perusahaan galangan di Gresik tahun 2012. Hal tersebut memberikan keunggulan kompetitif bagi perseroan untuk docking dan penyediaan kapal yang ready to serve for satisfied customer.
Kegiatan usaha dan prospek usaha perseroan yakni penyewaan kapal, pekerjaan lepas pantai, logistik, Engineering Procurement & Construction (EPC), dan pelatihan dan pengembangan.
Saat ini, perseroan memiliki dan mengoperasikan lebih dari 100 (seratus) unit berbagai macam armada yang terdiri atas Crew Boat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platform Support Vessel (PSV), Utility Vessel & Specialized Vessel.