Mitratel Perbesar Belanja Modal Rp 14 Triliun, Ini Rencana Bisnisnya
Emiten menara telekomunikasi BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) memperbesar alokasi belanja modal perusahaan di tahun ini dari sebelumnya Rp 9,9 triliun menjadi Rp 14 triliun.
Peningkatan belanja modal itu, salah satunya dialokasikan untuk mengakuisisi sebanyak 6.000 menara telekomunikasi milik Telkomsel dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,28 triliun.
"Setelah akuisisi 6.000 menara maka jumlah kepemilikan menara Mitratel sampai 31 Juli 2022 menjadi lebih dari 34.800 menara atau menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," ungkap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangan resminya, Rabu (10/8).
Di tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan dari sisi pendapatan sebesar 12% dengan EBITDA tumbuh sebesar 15%. Salah satu motor pertumbuhan tersebut akan disumbang dari tambahan 6.000 menara baru hasil akuisisi.
Teddy melanjutkan, Mitratel telah menyediakan skema bisnis yang atraktif berupa tower leasing, connectivity dan power yang bisa ditawarkan kepada operator telekomunikasi dengan skema bundling dan total solution.
"Nantinya, operator telekomunikasi hanya perlu menentukan tower yang diinginkan dan kami akan menyiapkan semua sarana penunjangnya," kata dia.
Teddy menambahkan, adanya pengalihan kepemilikan menara yang sebelumnya dimiliki Telkomsel akan memberikan dampak potensi yang sangat besar kepada operator telekomunikasi untuk memperkuat dan memperluas layanannya karena sekarang dapat dimanfaatkan oleh semua operator.
Teddy melanjutkan, pasca akuisisi menara ini Mitratel akan meningkatkan tenancy ratio secara agresif dan perluasan layanan termasuk portfolio bisnis pendukung (tower ecosystem) agar dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan.