Penjualan Batu Bara Melesat, Indo Tambangraya Raup Untung Rp 6,7 T
Emiten pertambangan batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. membukukan laba bersih pada semester pertama senilai US$ 460,82 juta atau setara Rp 6,76 triliun dengan rata-rata kurs Rp 14.682 per dolar AS. Laba bersih itu mengalami kenaikan sebesar 291,43% dari periode sebelumnya senilai US$117,62 juta yang setara Rp 1,78 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, keuntungan bersumber dari pendapatan sebesar US$1,42 miliar (Rp 20,89 triliun) atau tumbuh 110,19% dari periode sebelumnya, yakni sebesar US$676,30 juta (Rp 9,93 triliun).
Pendapatan terbesar emiten berkode saham ITMG ini masih kontribusi oleh batu bara sebesar US$ 1,37 miliar (Rp 20,87 triliun) atau naik 111,84% dari tahun sebelumnya US$ 643,66 juta (Rp 9,85 triliun). Selain itu, pendapatan dari jasa pihak ketiga U$ 1 juta (Rp 14,80 miliar) atau turun 12,04% dari sebelumnya US$ 1,14 juta (Rp 16,83 miliar).
Bersamaan dengan perolehan pendapatan, perseroan juga mencatatkan beban pokok pendapatan di semester I yakni US$ 672,38 juta (Rp 9,88 triliun) atau naik 49,76% dari periode sebelumnya US$ 448,95 juta (Rp 6,59 triliun). Beban tersebut karena adanya biaya penambangan yang dibukukan perseroan sebesar Rp 2,90 triliun atau naik 9,28% dari periode sebelumnya Rp 2,65 triliun.
Indikator | Semester I 2022 | Semester I 2021 | Perubahan |
Pendapatan | Rp 20,89 triliun | Rp 9,93 triliun | 111,84% |
Laba bersih | Rp 6,76 triliun | Rp 1,78 triliun | 291,43% |
Aset | Rp 28,98 triliun | Rp 24,47 triliun (31 Desember) | 4,51% |
Liabilitas | Rp 7,22 triliun | Rp 6,82 triliun (31 Desember) | 5,84% |
Ekuitas | Rp 21,77 triliun | Rp 17,64 triliun (31 Desember) | 4,13% |
Data diolah penulis. Sumber: Laporan keuangan ITMG