Skor Kesehatan Finansial RI Naik, Tapi Masih Kalah dari Singapura
PT Bank OCBC NISP Tbk berkolaborasi dengan NielsenIQ menuliskan hasil riset bahwa kesehatan finansial Indonesia masih jauh dibandingkan Singapura.
Skor kesehatan finansial di Indonesia pada tahun 2022 berada di angka 40,06 atau naik 2,34 poin dari skor tahun 2021 yakni 37,72.
Walaupun skornya naik, angka tersebut masih jauh dari kata ideal dibandingkan Singapura. Angka kesehatan finansial Singapura berada di angka 62.
Riset ini terlihat pergerakan tingkat literasi keuangan Indonesia dari tahun ke tahun. Hasil risetnya secara umum belum paham tentang investasi. Selain itu, ditemukan bahwa orang Indonesia masih sering memperhatikan angka yang kurang penting. Seperti fokus dengan angka kembar harbolnas dan belanja demi konten.
OCBC NISP memeriksa profil finansial orang Indonesia lewat kuadran Financial Fitness Index. Segmentasi profil financial fitness berdasarkan studi yang dilakukan, terdapat empat segmen profil finansial. Empat segmen tersebut yakni rileks finansial, antusias finansial, dan bugar finansial.
Keempat segmen memiliki skor yang berbeda-beda berdasarkan profilnya masing-masing. Antusias finansial dengan 43,94%, bugar finansial dengan 3,78%, rileks finansial dari 41,72%, dan rajin finansial dengan 10,55%.
Selain itu, dalam riset terdapat fakta bahwa segmen rileks finansial cenderung punya penghasilan rendah, namun skor finansialnya justru naik.
Pengaturan skor rata-rata berdasarkan indikator utama yakni financial basic, financial safety, financial growth, dan financial freedom.
Untuk financial basic, skor rata-ratanya yaitu 74,01, financial safety dengan skor 41,02, financial growth dengan skor 24,83, dan financial freedom dengan skor 7.
Kemudian, riset tersebut menunjukkan sebanyak 42% generasi muda Indonesia merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial mereka saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan. Hal tersebut dibuktikan dari 80% dari mereka tidak melakukan pencatatan anggaran, dan hanya 26% yang memiliki dana darurat.
Lalu, hanya 9% dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, dan tabungan berjangka. Hanya 17% yang sudah memiliki pendapatan pasif, 8% yang menggunakan uang sesuai anggaran. Terakhir, hanya 22% yang benar-benar paham mengenai produk investasi.
Selain dari pada itu, data menunjukkan bahwa skor Financial Fitness Indonesia naik menjadi 40.06 di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 37.72. Lalu, sebanyak 76% masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan keuangan yang perlu dibenahi.
OCBC NISP Financial Fitness Index diukur dengan beberapa indikator. Riset ini dilakukan dengan mengukur kesehatan finansial setiap individu dari 22 indikator. 22 indikator tersebut terdiri dari 12 indikator utama yang mewakili empat tingkatan finansial setiap individu. Tingkatan tersebut yakni, financial basic, financial safety, financial growth, dan financial freedom. Lalu, sepuluh indikator tambahan kebiasaan baik dan kebiasaan buruk finansial yang akan menjadi penambah atau pengurang skor.