Saham GOTO Mentok Batas Bawah, Kapitalisasi Pasar Tergerus Rp 109 T

Syahrizal Sidik
31 Agustus 2022, 14:25
Saham GOTO Mentok Batas Bawah, Kapitalisasi Pasar Tergerus Rp 109 T
Dokumentasi GOTO
GOTO melepas sebanyak 46,7 miliar saham atau setara 3,43% saham dan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun saat melantai perdana 11 April 2022.

Harga saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), sedikit lagi menyentuh level auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Rabu ini dengan pelemahan sebesar 6,17% ke level Rp 304 per saham.

Berdasarkan data perdagangan, sampai pukul 13.48 WIB, harga saham GOTO ditransaksikan pada rentang Rp 302 sampai Rp 316 per lembar. Volume saham GOTO mencapai 764,33 juta dengan nilai transaksi Rp 234,03 miliar dan frekuensi lebih dari 27 ribu kali. Penurunan ini lantas menggerus nilai kapitalisasi pasar GOTO menjadi Rp 360,05 triliun. 

Advertisement

Sekadar gambaran, saat debut perdana di BEI pada 11 April 2022 lalu, nilai kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 469 triliun, menyalip PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang senilai Rp 453 triliun dengan harga saham di level Rp 396. Sehingga, bila dihitung sejak pertama kali IPO, nilai kapitalisasi pasar emiten hasil merger Gojek dan Tokopedia ini sudah turun sekitar Rp 109 triliun. 

Sebagaimana diketahui, GOTO tercatat membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 13,65 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 117,28% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.

Sepanjang periode enam bulan pertama tahun ini, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,39 triliun, naik 73,32%. Manajemen GOTO menyampaikan, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) mencatatkan pertumbuhan sebesar 42% yang mencapai Rp Rp290,5 triliun di paruh pertama tahun ini. Sedangkan, pertumbuhan pendapatan bruto semester pertama mencapai 49% year-on-year mencapai Rp10,7 triliun.

Infografik_Menimbang prospek saham goto
Infografik_Menimbang prospek saham goto (Katadata/ Pretty Juliasari)



Adapun, pada kuartal kedua, GTV Grup tumbuh 39% year-on-year mencapai Rp150,5 triliun. Melanjutkan momentum dari kuartal sebelumnya, pendapatan bruto menampilkan pertumbuhan lebih cepat dari GTV, membukukan kenaikan 45% year-on-year mencapai Rp5,5 triliun.

Pertumbuhan pendapatan dan GTV perseroan terutama didorong oleh perkembangan upaya monetisasi, termasuk di antaranya pembaruan skema komisi pedagang e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan, dan pemulihan pada sektor mobilitas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement