United Tractors Bagi Dividen Rp 3,05 Triliun, Catat Jadwalnya
Emiten alat berat dan pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) menyampaikan akan membagikan dividen interim senilai Rp 3,05 triliun.
Rencananya, pembagian dividen dilaksanakan pada 24 Oktober 2022. Dividen tersebut diberikan perusahaan kepada pemegang saham perusahaan dengan nilai dividen yang dibagikan Rp 818 setiap sahamnya.
Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis mengatakan, dewan komisaris telah menyetujui keputusan direksi perseroan pada tanggal 22 Oktober 2022 untuk membagi dan membayar dividen interim. "Pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 kepada para pemegang saham," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (27/9).
Manajemen United Tractors memastikan, pembagian dividen tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan. Adapun jadwal pembagian dividen ditetapkan sebagai berikut:
- Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 4 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 5 Oktober 2022
- Cum Dividen Interim di Pasar Tunai : 6 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Tunai : 7 Oktober 2022
- Recording Date (yang berhak atas dividen) : 6 Oktober 2022
- Pelaksanaan Pembayaran : 24 Oktober 2022
Sebagaimana diketahui, Grup Astra membukukan laba bersih Rp 10,4 triliun sepanjang periode enam bulan pertama 2022 atau meningkat 129% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 4,5 triliun. Pendapatan emiten berkode UNTR mencapai Rp 60,4 triliun atau naik 62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, United Tractors menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 4,6 triliun. Besaran itu setara 44,6% laba perseroan sepanjang 2021 yang mencapai Rp 10,3 triliun. Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar hari ini (8/4).
Rasio pembayaran dividen UNTR pada tahun buku 2021 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 40% dari perolehan laba bersih. Dibagikan dividen tunai sebesar Rp 1.240 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 4,6 triliun.
