Saham Credit Suisse Jatuh 60%, Krisis Lehman Brothers Akan Terulang?
Harga saham perusahaan bank investasi terbesar asal Swiss, Credit Suisse mengalami penurunan tajam pada perdagangan awal pekan ini sebesar 10%. Sedangkan, bila dilihat sejak awal tahun, saham Credit Suisse sudah jatuh 60%.
Kejatuhan harga saham Credit Suisse imbas dari laporan Financial Times yang menyebut, para eksekutif Credit Suisse tengah meyakinkan para investor utamanya di tengah meningkatnya kekhawatiran kondisi keuangan perusahaan.
Situasi ini tak pelak memunculkan kekhawatiran, di tengah meningkatnya risiko resesi ekonomi global, Credit Suisse bisa bernasib seperti Lehman Brothers, salah satu bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat yang jatuh pailit dengan utang senilai US$ 613 miliar dan menjadi pemicu krisis keuangan global pada 2008 silam.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNBC pada Senin, pihak Credit Suisse mengatakan akan memberikan pembaruan pada tinjauan strateginya ketika merilis hasil kinerja pada kuartal ketiga, yang dijadwalkan pada 27 Oktober.
“Akan terlalu dini untuk mengomentari hasil potensial apa pun sebelum itu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, risiko keuangan Credit Suisse meningkat setelah risiko gagal bayar atau spread swap default mencapai level tertinggi selama satu dekade terakhr pada Jumat pekan lalu. Hal ini turut menyebabkan harga sahamnya jatuh 60% sejak awal tahun.
Meski begitu, dalam laporannya, para eksekutif Credit Suisse membantah sedang mendekati investornya sebagai dampak dari meningkatnya risiko kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Mereka berdalih, kejatuhan harga saham dan biaya pinjaman yang lebih tinggi karena penurunan peringkat.
Di sisi lain, kepada Reuters, bank investasi tersebut sedang dalam proses peninjauan strategi yang mencakup potensi divestasi dan penjualan aset.
Dalam perkembangannya, Credit Suisse sebelumnya disebut seedang mempertimbangkan untuk memangkas sekitar 5.000 pekerjaan atau satu dari sepuluh posisi. Ini merupakan langkah perusahaan untuk memangkas biaya.
Tidak hanya itu, secara bisnis Credit Suisse juga terus mengalami tekanan dari kinerja keungan. Bank mencatat, kerugian 1,59 miliar franc Swiss antara April dan Juni karena biaya hukum meningkat. Bank investasinya sendiri kehilangan 1,12 miliar franc Swiss sebelum pajak.
Selain itu, Credit Suisse mengalami serangkaian karugian, yakni kerugian $5,5 miliar karena gagal bayar kantor keluarga AS Archegos Capital Management dan penutupan dana keuangan rantai pasokan senilai $10 miliar yang terkait dengan pemodal Inggris Greensill yang ambruk.
"Credit Suisse juga telah melakukan pembicaraan dengan investor untuk meningkatkan modal dengan berbagai skenario," tulis laporan tersebut.