Daftar Investor Kakap GOTO yang Lock Up Sahamnya Berakhir November
Periode penguncian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir November 2022 nanti. Sejumlah investor GOTO dikabarkan akan menjual kepemilikan sahamnya terus menjadi sentimen negatif yang menekan harga saham emiten decacorn teknologi ini.
Sebagaimana diketahui, GOTO menerapkan mekanisme kunci saham bagi investor lamanya delapan bulan semenjak penawaran umum perdana saham (IPO) pada 11 April 2022 lalu. Menyebut beberapa nama korporasi kakap tercatat sebagai pemegang saham di GOTO seperti Alibaba, SoftBank, BlackRock, Google, Facebook berpotensi akan melepas sebagian kepemilikan sahamnya.
Dari pemberitaan Bloomberg disebutkan, GOTO sedang berdikusi dengan Alibaba dan SoftBank yang disebut akan menjual sahamnya senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun. Bila itu terealisasi, maka jumlah saham beredar GOTO berpotensi akan membanjiri pasar.
Lantas, bagaimana saat ini komposisi kepemilikan saham di GOTO?
Pemegang saham perusahaan hasil merger Gojek dengan Tokopedia ini terbagi menjadi pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) dan pemegang saham non SDHSM.
Di pemegang saham SDHSM terdapat lima nama dan memiliki hak suara multipel untuk setiap saham atau Saham Seri B. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), rasio hak suara untuk saham Seri B adalah sebesar 30 hak suara.
Berdasarkan struktur pemegang saham yang berlaku efektif sampai dengan September 2022, kelimanya adalah Andre Soelistyo dengan kepemilikan saham 0,84%, Kevin Bryan Aluwi menggenggam kepemilikan saham 0,77%.
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya tercatat memiliki 1,77% saham. Lalu, Melissa Siska Juminto menggengam 0,43% saham. Sedangkan, PT Saham Anak Bangsa tercatat memiliki 2,27% saham seri B/
Selain direksi dan co-founder perusahaan, pemegang saham non-SDHSM GoTo terdiri dari sejumlah investor kakap. Misalnya, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir. Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini juga didaulat menjadi Komisaris Utama GoTo. Boy tercatat memiliki 0,09%.
Selanjutnya, Goto Peopleverse Fund tercatat memiliki 9,03% saham. SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd yang memiliki 8,71% sahamm. Kemudian, Taobao China Holding Limited, perusahaan yang sahamnya masih dimiliki Grup Alibaba menguasai sebanyak 8,84% saham GoTo.
Berikutnya, pemegang saham lain-lain dengan kepemilikan kurang dari lima persen, tercatat memiliki 63,04% saham. Pemegang saham publik menguasai 3,43% saham dan sisanya saham treasuri sebanyak 0,87%.
Hanya saja, Menurut Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penjualan saham oleh investor besar GoTo sifatnya masih kondisional. Pasalnya, para pelaku investor akan mencermati terkait dinamika aksi korporasi yang akan dilakukan oleh GoTo. "Semuanya bersifat kondisional. Nantinya para pelaku investor akan melihat bagaimana prospek kinerja GoTo ke depannya," kata Nafan, kepada Katadata.co.id.
Guna meredam kejatuhan harga saham setelah periode kunci saham dibuka, manajemen GOTO bersama para pemegang saham pra-IPO sedang menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder (secondary offering) terkoordinasi atas saham perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
Penawaran sekunder itu rencananya akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham GOTO akhir November tahun ini guna memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi.
Namun, perseroan menegaskan,tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham GOTO.