Beban Cukai Naik, Laba HM Sampoerna (HMSP) Anjlok 11,74% di Q3
Emiten produsen rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,90 triliun pada kuartal III 2022. Perolehan laba tersebut merosot 11,74% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 5,55 triliun.
Menurut laporan keuangan, perusahaan membukukan hasil penjualan bersih Rp 83,39 triliun hingga September 2022. Hasil penjualan bersih tersebut meningkat 15% jika dibandingkan pada periode yang lalu Rp 72,51 triliun.
Pendapatan emiten berkode saham HMSP tersebut berasal dari penjualan lokal. Kontribusi terbesar yaitu dari sigaret kretek mesin (SKM) mencapai Rp 55,06 triliun atau naik 14,35% dari perolehan sebelumnya Rp 48,15 triliun.
Pendapatan yang bersumber dari penjualan sigaret kretek tangan naik 19,47% menjadi Rp 19,65 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 16,45 triliun. Kontribusi pendapatan lainnya juga berasal dari sigaret putih mesin senilai Rp 7,02 triliun yang naik 0,12% dibandingkan perolehan yang lalu Rp 7,01 triliun.
Indikator | Kuartal III 2022 | Kuartal III 2021 | Perubahan |
Pendapatan | Rp 83,39 triliun | Rp 72,51 triliun | 15% |
Laba Bersih | Rp 4,90 triliun | Rp 5,55 triliun | - 11,74% |
Aset | Rp 47,78 triliun | Rp 53,09 triliun | - 9,98% |
Liabilitas | Rp 21,08 triliun | Rp 23,89 triliun | - 11,77% |
Ekuitas | Rp 26,70 triliun | Rp 29,19 triliun | - 8,52% |
Data diolah penulis. Sumber: laporan keuangan HMSP.
Seiring dengan naiknya raihan penjualan, beban pokok penjualan HMSP tercatat Rp 70,89 triliun atau membengkak 18,58% pada kuartal III 2022 dari posisi Rp 59,78 triliun di periode yang sama tahun 2021.
Salah satu pos beban pokok penjualan yang naik signifikan adalah kenaikan pita cukai dari Rp 40,63 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp 50,34 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, meningkat 23,89%.
HMSP membukukan liabilitas Rp 21,08 triliun per 30 September 2022 atau turun 11,77% dari posisi Desember tahun lalu Rp 23,89 triliun. Adapun, liabilitas jangka pendek tercatat Rp 18,95 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,12 triliun.
Lalu, ekuitas sejumlah Rp 26,70 triliun per September 2022 yang turun 8,52% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 29,19 triliun.
Selain liabilitas dan ekuitas, perseroan juga mencatatkan aset sebesar Rp 47,78 triliun yang ikut merosot 9,98% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 53,09 triliun.
Hanjaya Mandala Sampoerna merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam bidang manufaktur dan perdagangan rokok kretek. Perusahaan memproduksi Sigaret Kretek Tangan dan Sigaret Kretek Mesin melalui fasilitas yang berlokasi di Pasuruan, Karawang, Surabaya, Malang dan Probolinggo, Indonesia.
Perusahaan memasarkan produk di bawah merek Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek dan U Mild. Selain produk tersendiri, Perseroan juga mendistribusikan sigaret putih Marlboro yang diproduksi oleh PT Philip Morris Indonesia.