Astra International (ASII) Raup Laba Rp23,3 T di Q3, Ini Penopangnya

Patricia Yashinta Desy Abigail
31 Oktober 2022, 18:54
Astra International (ASII) Raup Laba Rp23,3 T di Q3, Ini Penopangnya
Dokumentasi Astra
Menara Astra

Induk usaha Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,33 triliun sepanjang kuartal III 2022. Raihan laba tersebut naik 56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 16,38 triliun dan telah memperhitungkan keuntungan nilai wajar pada investasi GoTo. 

Laba bersih Grup Astra, tanpa memperhitungkan keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, mencapai Rp22,2 triliun, 49% lebih tinggi dari sembilan bulan pertama tahun 2021. Sektor alat berat, otomotif dan jasa keuangan masih menjadi motor terbesar penyumbang laba Grup Astra. 

Seiring dengan kenaikan laba, emiten berkode saham ASII mencatatkan kenaikan pendapatan 32,22% menjadi Rp 221,35 triliun pada kuartal III tahun 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 167,40 triliun.

Hampir semua lini bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik dari periode September 2021 lalu. 

IndikatorKuartal III 2022Kuartal III  2021  Presentase
PendapatanRp 221,35 triliun Rp 167,40 triliun32,22% 
LabaRp 23,33 triliunRp 14,97 triliun56% 
Ekuitas Rp 237,86 triliunRp 215,61 triliun10,31% 
LiabilitasRp 174,15 triliunRp 151,69 triliun 14,80%
AsetRp 412,01 triliunRp 367,31 triliun12,17% 

Data: diolah penulis. Sumber: laporan keuangan perusahaan. 

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan kinerja perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 cukup baik. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi.

"Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global," katanya dalam keterangan resmi, Senin (31/10).

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...