Siap-siap, BCA dan BRI Beri Sinyal Naikkan Bunga Kredit dan Simpanan

Syahrizal Sidik
Oleh Syahrizal Sidik - Patricia Yashinta Desy Abigail
2 November 2022, 17:56
Siap-siap, BCA dan BRI Beri Sinyal Naikkan Bunga Kredit dan Simpanan
Katadata
Ilustrasi. BCA dan BRI membuka ruang menaikkan suku bunga kredit dan simpanan.

Dua perbankan besar Tanah Air,  PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), menyatakan bakal membuka ruang untuk menaikkan suku bunga kredit dan simpanan.

Hal ini akan dilakukan industri perbankan sebagai respons kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) yang pada pertemuan Rabu waktu setempat diperkirakan masih akan kembali mengerek suku bunganya.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menilai, kebijakan tersebut dinilainya juga akan turut direspons oleh bank sentral Tanah Air dengan mengerek suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR).

"Fed pasti akan naikkan bunga lagi, bisa nanti diikuti oleh BI (Bank Indonesia)," kata Jahja, kepada Katadata.co.id, Rabu (2/11).

Dengan kenaikan tersebut, mau tidak mau kata dia, perbankan akan ikut melakukan penyesuaian baik suku bunga maupun deposito. "Simpanan dan kredit ke depan logika ya akan naik," ucapnya.

Meski begitu, Jahja menyebut perusahaan juga telah mengantisipasi perlambatan kinerja perusahaan seiring dengan potensi naiknya suku bunga. "Perlambatan kinerja sejauh tidak over leverage akan tetap menguntungkan," ujarnya. 

Berdasarkan situs perusahaan, sat ini suku bunga dasar kredit (SBDK) yang berlaku di BCA sejak 30 September 2021 untuk kredit korporasi tercatat sebesar 7,95%, kredit retail sebesar 8,20%. Kemudian, kredit konsumsi untuk KPR sebesar 7,20% dan non-KPR sebesar 5,96%.

Sebelumnya, Jahja mengungkapkan, BI terakhir kali mengerek suku bunganya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober lalu sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%. Menurut Jahja, industri perbankan akan turut menyesuaikan suku bunga kredit paling tidak dua hingga tiga bulan setelahnya.

Menurutnya, setiap bank juga akan memiliki strategi yang berbeda dalam menaikkan suku bunga kredit.

"Kalau itu terjadi mungkin itu baru terefleksi dalam pinjaman-pinjaman yang harus perbankan berikan. Dalam hal ini tentu ada suatu jeda waktu, paling tidak mungkin perlu waktu 2 sampai 3 bulan ke depan untuk melakukan penyesuaian,” kata Jahja, dalam konferensi pers, Kamis (20/10).

 

BRI Juga Berpeluang Naikkan Bunga Kredit dan Simpanan

Sementara itu, BRI menilai, pada pertemuan Rabu malam waktu setempat, The Fed diproyeksikan masih akan mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin. Kenaikan suku bunga The Fed tentunya akan berdampak pada perbankan dunia salah satunya Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyai Indonsia Tbk, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan BRI akan selalu melakukan peninjauan secara berkala mengenai kebijakan suku bunga.

"Terkait suku bunga kredit simpanan dan pinjaman, BRI terus melakukan tinjauan suku bunga secara berkala. Selain itu terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga," kata Aestika kepada Katadata, Rabu (2/11). 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail, Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...