Hadapi Gejolak Resesi, Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Desember

Syahrizal Sidik
6 Desember 2022, 15:20
OJK
Donang Wahyu|KATADATA
OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga pada Desember 2022 meski menghadapi berbagai ketidakpastian global seperti resesi ekonomi dan kenaikan inflasi. Hal ini terefleksi dari berbagai indikator pertumbuhan baik di sektor pasar modal, perbankan, dan industri keuangan non bank (IKNB).  

Dari bursa saham, hingga akhir November 2022 ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25% mtd ke level 7.081,31 dengan investor asing mencatatkan inflow sebesar Rp0,74 triliun mtd. Namun, bila dilihat sejak awal tahun, IHSG tercatat menguat sebesar 7,59%, pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp81,49 triliun.

Advertisement

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, optimistis, tren pertumbuhan penghimpunan dana melalui pasar modal akan berlanjut di tahun depan.

“Penghimpunan dana melalui pasar modal sudah Rp 226 triliun sampai dengan 30 November. Saat ini pun masih ada di pipeline 91 [penawaran umum] dengan nilai penghimpunan dana Rp 96,2 triliun. Jadi, kalau dikatakan, di 2023 kami optimis growth cukup baik,” ujar Inarno, dalam konferensi pers bersama ADK OJK, Selasa (6/12).

Beralih ke sektor perbankan, sampai dengan Oktober 2022, kredit perbankan tumbuh meningkat menjadi 11,95% secara tahunan, utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 13,65%. Adapun, secara mtm, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp58,61 triliun menjadi Rp6.333,51 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2022 tercatat tumbuh 9,41% yoy menjadi Rp7.927 triliun, meningkat dari laju pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,77% yoy, utamanya didorong peningkatan giro.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, tren pertumbuhan sektor perbankan diyakini masih berlanjut di tahun depan. “Jika tidak ada pemburukan kondisi geopolitik, sekarang saja kredit tumbuh 12% secara tahunan, saya kira trennya masih terus meningkat,” imbuhnya.

Likuiditas industri perbankan pada Oktober 2022 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 130,17% dibanding posisi September 2022 sebesar 121,62% dan 29,46 persen dari September 2022 yang tercatat 27,35%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan tercatat meningkat menjadi 25,13% dari posisi September 2022 yang sebesar 25,09%. Sementara itu, risiko kredit juga melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,78% dengan NPL gross 2,72%).

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp5,57 triliun menjadi Rp514,07 triliun dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,55 juta nasabah.

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement