IHSG Anjlok 1,38% di Sesi I, Bursa Asia Lainnya Melaju di Zona Hijau
Laju bursa saham Tanah Air kembali mengalami tekanan. Di sesi pertama perdagangan Jumat ini (9/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersungkur dengan penuruan 1,38% ke level 6.710 saat mayoritas bursa saham Asia lainnya bergerak di teritori positif.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 6,31 triliun dengan volume 11,58 miliar saham dan frekuensi sebanyak 650,95 ribu kali.
Tercatat, sebanyak 312 saham terkoreksi, 207 saham menguat, dan 312 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk nilai kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini berada di level Rp 9.233,5 triliun.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, mengatakan terdapat sejumlah katalis yang menjadi perhatian pelaku pasar. Pertama, Special Data Dissemination Standard (SDDS) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mencatat kenaikan cadangan devisa hampir di seluruh komponen.
"Kenaikan tertinggi ada di komponen monetary gold atau emas moneter yang tercatat US$ 4,43 miliar atau naik 6,97% dari posisi akhir Oktober 2022 sebesar US$ 4,14 miliar," katanya dalam riset, Jumat (9/12).
Dari manca negara, kinerja impor Amerika Serikat (AS) tercatat US$ 334,8 miliar pada periode Oktober 2022. Angka ini lebih tinggi dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat US$ 332,6 miliar. Kinerja ekspor Amerika Serikat menurun pada Oktober 2022 menjadi US$ 256,6 miliar, lebih rendah dari periode sebelumnya yang tercatat US$ 258,5 miliar.
Hal ini menyebabkan neraca dagang AS untuk mengalami defisit yang lebih dalam yakni US$ -78,2 miliar periode Oktober 2022 dibanding defisit pada bulan sebelumnya yang tercatat US$ -74,1 miliar. Dengan berbagai katalis itu, Ajaib memprediksi, hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif dalam rentang 6.747 – 6.880.
Sampai dengan sesi pertama, kinerja IHSG berkebalikan dengan laju bursa di Asia yang mayoritas hari ini berada di zona hijau. Adapun, Nikkei 225 naik 1,30%, Hang Seng naik 1,78%, Shanghai Composite naik 0,09%, dan Strait Times naik 0,14%.
Sementara itu, sektor perdagangan bursa Tanah Air seluruhnya berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor energi yang turun hingga 2,15%. Adapun saham di sektor energi yang turun misalnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 1,89% atau 70 poin menjadi Rp 3.630 per saham.
Selanjutnya, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,71% atau 1.100 poin menjadi Rp 39.550 per saham. Terakhir PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,35% atau 25 poin menjadi Rp 1.825 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor properti turun 0,72%, sektor primer turun 0,80%, dan sektor infrastruktur turun 0,80%. Sektor industri dasar turun 0,76%, sektor non primer turun 1,32%, dan sektor keuangan turun 0,70%. Lalu, sektor industri turun 0,99%, sektor transportasi turun 0,97%, sektor kesehatan turun 1,57%, dan sektor teknologi turun 1,03%.