Neraca Dagang RI Kembali Surplus, IHSG Terkoreksi 0,46% di Sesi I

 Zahwa Madjid
15 Desember 2022, 13:08
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, IHSG Terkoreksi 0,46% di Sesi I
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (15/12) berakhir di teritori negatif dengan penurunan 0,46% ke level 6.770. 

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi di bursa mencapai Rp 11,3 triliun dengan volume 22,3 miliar dan frekuensi sebanyak 652,7 kali. Tercatat, sebanyak 274 saham terkoreksi dan 235 saham berada di zona hijau. Sedangkan 179 saham lainnya tidak bergerak.

Advertisement

Beberapa saham yang aktif ditransaksikan investor hingga sesi pertama ialah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 327 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 237,8 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 196 miliar dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 177,3 miliar. 

Head of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan perjalanan naik IHSG memang harus dilalui secara bertahap. Secara teknikal, kemarin IHSG menyentuh level resistance terdekat MA10 berhasil menghalangi persis di titik high 6.854.

“ Jadi hari ini level tersebut merupakan fokus yang harus bisa ditembus dalam waktu dekat, demi membuka jalan penguatan IHSG menuju 7.000 / 7.100 sebagai target akhir tahun,” ujar Liza dalam risetnya.

Adapun sentimen dari luar negeri, The memutuskan kembali mengerek suku bunga acuan Fed Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps). Namun, pasar menilai laju kenaikan suku bunga belum bisa dibilang menjinak mengingat The Fed menambah prediksi tingkat suku bunga acuan mereka sampai 5,1% dan akan terus berada di level tersebut selama tahun 2023. 

 “Angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di bulan September yang hanya sebesar 4.6% dan dengan demikian memupuskan harapan adanya  pemotongan suku bunga di sekitar tengah tahun depan. Akhirnya pelaku pasar  berbalik pesimis The Fed memang menginginkan skenario soft landing pada perekonomian AS,” lanjut Liza.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement