Saham Garuda (GIAA) Mentok Batas Bawah Usai Suspensi Dicabut

Patricia Yashinta Desy Abigail
4 Januari 2023, 16:10
Saham Garuda (GIAA) Mentok Batas Bawah Usai Suspensi Dicabut
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

Saham emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengalami tekanan setelah sahamnya kembali dapat ditransaksikan di bursa saham. Hari ini, saham Garuda mengalami auto reject bawah (ARB) dengan pelemahan 6,3% ke level Rp 188 per saham pada perdagangan Rabu ini (4/1). 

Pada awal perdagangan, saham GIAA terkoreksi ke Rp 194 dari harga pembukaan Rp 202 per saham. Padahal saham Garuda sempat naik ke level Rp 204 per saham walaupun tidak bertahan lama. 

Volume saham yang diperdagangkan Garuda hari ini tercatat 112,2 juta dengan nilai transaksinya Rp 21,47 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya sebanyak 8.101 kali.

Padahal, Selasa kemarin (3/1) saham GIAA sempat mengalami auto reject atas atau ARA tidak lama setelah otoritas bursa mencabut suspensi sahamnya. Pada awal perdagangan, saham Garuda melesat 9,8% ke level Rp 224 per saham. Harga sahamnya ditransaksikan di level Rp 190 sampai dengan Rp 224 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 19,39 triliun. 

Sebagaimana diketahui, BEI mencabut suspensi seiring dengan pemenuhan seluruh persyaratan perjanjian perdamaian oleh perusahaan. Saham Garuda Indonesia dihentikan sementara perdagangannya oleh BEI sejak 18 Juni 2021 lantaran perusahaan bersama kreditur belum menyepakati perjanjian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan dibukanya suspensi saham Garuda menjadi outlook positif atas langkah perusahaan untuk terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja perusahaan.

Irfan optimistis, perusahaan dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang akan terus diperkuat. Dia juga berharap, dengan diperdagangkannya kembali saham Garuda di bursa dapat memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham. Kinerja saham yang positif sejalan dengan outlook market Garuda di tengah pertumbuhan permintaan penumpang di 2023.

"Kami optimistis di 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” kata Irfan. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...