Produsen Pipa Migas Sunindo (SUNI) Masuk Bursa, Harga Sahamnya Naik 8%

 Zahwa Madjid
9 Januari 2023, 10:34
Sunindo Pratama (SUNI) Melantai di BEI, Harga Sahamnya Naik 8%
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ilustrasi. Pencatatan saham perdana PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) di BEI.

Perusahaan produsen pipa industri minyak dan gas PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/1).  

Berdasarkan data perdagangan, saham SUNI  naik 8,67% atau 26 poin ke harga Rp 326 per saham. Total frekuensi saat ini 286 kali transaksi dengan total volume 43 ribu lot untuk total nilai transaksi Rp 2,2 miliar.

SUNI menawarkan sebanyak 600 juta lembar saham atau setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran umum Rp 300 per saham. Sehingga, perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp 180 miliar.

Dana hasil dari IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pembelian sekitar 39,96% saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM), anak perusahaan perseroan yang saat ini sebanyak 60% sahamnya dimiliki oleh perseroan. Kemudian, untuk pelunasan sebagian utang usaha RTM kepada supplier dan modal kerja RTM, serta modal kerja perseroan.

Dalam keterangan resminya,  saat ini SUNI didukung fasilitas produksi yang berlokasi di Batam yang berada di bawah PT Rainbow Tubulars Manufacture, Entitas Anak yang saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan.

PT Rainbow Tubulars Manufacture merupakan satu-satunya pabrikan dalam negeri yang memiliki kapasitas memproduksi pipa seamless OCTG Tubing dengan standar API-5CT sebagaimana ditetapkan oleh American Petroleum Institute.

Institusi tersebut yang menetapkan standar di industri minyak dan gas bumi, yang digunakan dalam aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia serta melayani dan menguasai hampir 70% dari pangsa pasar pipa seamless OCTG Tubing dalam negeri.

Perseroan berencana melakukan ekspansi usaha berupa peningkatan kapasitas produksi pipa seamless OCTG tubing melalui akuisisi lahan untuk pembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi yang pelaksanaannya ditargetkan pada kuartal 3 tahun 2023.

Adapun perusahaan memperkirakan pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sekitar Rp 500 miliar serta laba tahun berjalan sekitar Rp 70 miliar.

Untuk tahun 2023, Perseroan memproyeksikan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 596 miliar serta laba tahun berjalan sebesar Rp 84 miliar, meningkat sebesar masing-masing 19,2% dan 20%.

 

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...