Perusahaan Teknologi Aviana IPO, Incar Dana Rp 101 Miliar
Perusahaan yang bergerak di bisnis teknologi informasi (TI), PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) akan melantai di bursa saham awal Februari mendatang. Perusahaan menawarkan 1 miliar saham baru atau setara 20% dalam hajatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Aviana menetapkan nilai nominal Rp 15 setiap saham dan harga penawaran dipasang Rp 100 sampai Rp 101 per saham. Dari aksi tersebut, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 101 miliar.
Menurut prospektus yang dipublikasikan, masa penawaran umum dilaksanakan pada 27 sampai 31 Januari 2023. Perusahaan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Secara bersamaan, perusahaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,4 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru atau 35,00% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan pelaksanaan Rp 91. Dari Waran tersebut, perusahaan akan mendapat dana sekitar Rp 127 miliar.
Nantinya, setiap pemegang lima lembar saham baru perseroan berhak memperoleh tujuh lembar Waran Seri I. Setiap satu lembar waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Perseroan berencana menggunakan 51,02% perolehan dana IPO untuk penyertaan modal kepada kedua entitas anak perseroan, yakni: PT Digital Nata Karya (DNK) dan PT Aviana Semesta Anugerah (ASA).
Nantinya, penyertaan modal kepada DNK sebesar 50% akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian produk-produk digital dan produk PPOB atau Payment Point Online Bank. Lalu membiayai kebutuhan operasional pada DNK seperti biaya tenaga kerja di bidang IT, biaya kebutuhan dan utilitas kantor, biaya penjualan, promosi dan pemasaran produk-produk digital.
Selain itu, juga biaya infrastruktur cloud dan biaya pemeliharaan sistem IT serta biaya perlengkapan pada DNK. Kemudian, sekitar 1,02% digunakan oleh DNK untuk belanja modal berupa biaya pengembangan platform dan module DNK, biaya pengembangan dan penguatan infrastruktur IT serta biaya peralatan dalam rangka memperkuat sistem Aplikasi dari DNK.
Dana IPO juga digunakan sekitar 27,55% oleh entitas anak perseroan yakni ASA. Rinciannya, sekitar 26,53% digunakan ASA sebagai modal kerja berupa sewa spot iklan, biaya penunjang iklan. Ini termasuk kebutuhan operasional pada ASA seperti biaya tenaga kerja, biaya kebutuhan dan utilitas kantor, biaya promosi dan pemasaran pada ASA. Sekitar 1,02% akan digunakan oleh ASA untuk belanja modal berupa pembelian peralatan IT serta biaya peralatan pada ASA.
Sisanya sekitar 21,43% akan digunakan oleh Aviana Sinar Abadi. Dengan rincian, sekitar 17,35% akan digunakan perseroan sebagai modal kerja perseroan berupa membiayai kebutuhan operasional pada perseroan seperti biaya tenaga kerja di bidang IT. Biaya kebutuhan dan utilitas kantor, biaya promosi dan pemasaran. Lalu biaya infrastruktur cloud dan biaya pemeliharaan sistem IT pada perseroan serta biaya perlengkapan.
Lalu, sekitar 4,08% akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal berupa biaya pengembangan dan biaya riset IRSX, pengembangan platform IRSX dan module, renovasi kantor, biaya pengembangan dan penguatan infrastruktur IT serta biaya peralatan dalam rangka memperkuat sistem IRSX.
Aviana Sinar Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis pemrograman komputer yang memulai kegiatan usaha pada 2011. Perusahaan dirintis oleh Gusti Ngurah Komang Panji Pramana. Perseroan memulai kegiatan usaha komersial dengan pembuatan platform IRSX, yang merupakan software product management, termasuk di dalamnya fitur pengaturan produk hingga penyusunan laporan keuangan untuk para pelanggan.
Berikut ini jadwal sementara IPO Aviana Sinar Abadi :
- Masa penawaran awal : 11 - 17 Januari 2023
- Perkiraan tanggal efektif : 25 Januari 2023
- Perkiraan masa penawaran umum : 27 - 31 Januari 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan : 31 Januari 2023
- Perkiraan distribusi saham : 1 Februari 2023
- Perkiraan pencatatan saham di BEI : 2 Februari 2023